Kanada Dilanda 'Kiamat' Internet, Ulah Badai Matahari Langka? - CNBC Indonesia

 

Kanada Dilanda 'Kiamat' Internet, Ulah Badai Matahari Langka?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Tech
Senin, 11/07/2022 09:10 WIB
Foto: Ilustrasi Internet (REUTERS/Mal Langsdon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Koneksi internet di Kanada, baik melalui ponsel maupun perangkat lainnya mengalami gangguan besar pada akhir pekan lalu. Alhasil, banyak layanan ngadat sehingga warga pun kelimpungan akibat kiamat internet.

Penyedia layanan internet terbesar di negara itu, Roger Communications, dilaporkan mengalami masalah dalam menyediakan koneksi. Layanan ATM, rumah sakit sampai operasional pemerintahan di seluruh negeri pun turut terdampak.

Tidak diketahui dengan pasti apa sebenarnya penyebab tumbangnya internet mereka. Menurut lembaga pengawas internet NetBlocks, trafik internet jadi turun sekitar 75% dari level normal akibat gangguan tersebut. Diketahui, Rogers punya 11 juta pelanggan di seluruh Kanada.

Tumbangnya internet juga membuat kantor imigrasi, pengadilan dan sistem pembayaran bermasalah. Demikian pula layanan di rumah sakit.

Di daerah perkotaan, orang berbondong-bondong ke kafe dan tempat-tempat dengan Wi-Fi yang berfungsi.

"Ada banyak orang di sini dengan laptop mereka yang bekerja keras, sama seperti yang mereka lakukan di rumah, karena mereka tidak memiliki layanan di rumah," kata salah satu pelanggan Starbucks di Toronto kepada Reuters.

Ini adalah pemadaman besar kedua yang memengaruhi Rogers hanya dalam waktu satu tahun. April lalu, pelanggan melaporkan gangguan bergantian saat mencoba mengakses data atau melakukan panggilan suara.

Bicara soal kiamat internet, seorang ilmuwan mengingatkan akan adanya potensi kiamat internet karena badai Matahari langka. Bagaimana itu bisa terjadi?

Potensi kiamat internet diungkapkan oleh profesor di Universitas California Irvine, Sangeetha Jyothi. Dia mengatakan kabel bawah laut internet berpotensi akan mengalami gangguan besar.

Kabel bawah laut internet bisa alami gangguan akibat badai Matahari langka karena kabel bawah laut menggunakan repeater untuk memperkuat sinyal dalam jarak jauh.

Repeater ini rentan terhadap gangguan listrik, dan jika bahkan salah satu dari mereka tidak berfungsi secara teoritis dapat meruntuhkan seluruh rute bawah laut. Berdasarkan pemodelan Sangeetha Jyothi kemungkinan terjadi dalam 20-25 tahun ke depan.

Badai matahari langka menurutnya bisa mematikan sebagian infrastruktur internet global. Selain juga menyebabkan pemadaman dalam waktu berbulan-bulan, dikutip dari Digital Trends.

Namun bagi profesor ilmu komputer di Institute Technology Georgia, Atlanta, Umkishore Ramchandran, kiamat internet belum tentu terjadi sebab internet pada dasarnya dibangun untuk ketahanan. Jika repeater gagal, web mampu secara otomatis mengubah rute lalu lintas melalui rute berbeda yang masih beroperasi.

"Ada cukup redundansi di inti jaringan," ujarnya. "Kegagalan semacam itu dikenali pada tingkat yang lebih tinggi dari tumpukan jaringan untuk merutekan ulang aliran di sekitar rute yang gagal."

"Paling-paling dampaknya pada kecepatan internet yang digunakan berkurang karena lonjakan kemacetan, tetapi tidak mungkin menjadi bencana."

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)