Tesla PHK 200 Karyawan yang Garap Teknologi Autopilot - viva
VIVA – Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, memutuskan untuk memutus hubungan kerja atau PHK ke 200 karyawannya. Karyawan tersebut yang bertugas menggarap teknologi atau fitur autopilot pada mobil Tesla.
Melansir dari Futurism, Jumat 1 Juli 2022, Tesla juga menutup kantornya yang berada di San Matteo, California, Amerika Serikat. Ke-200 karyawan yang di PHK tersebut bertugas di kantor itu.
Para karyawan bertugas mengevaluasi video Tesla untuk meningkatkan sistem kemudi otomatis atau Autopilot. Fitur autopilot kini memang sedang gencar dikembangkan oleh Tesla.
Namun Tesla sudah memindahkan sebagian karyawan divisi Autopilot ke kantor yang lain di Palo Alto. Selain itu, ada juga tim di divisi itu yang direkrut di kantor area Buffalo.
"Kalian tahu bahwa sewa kantor kita di San Matteo sudah selesai. Perusahaan berusaha memindahkan seluruh tim ke kantor Palo Alto. Sayangnya, kami tidak bisa," kata manajer Tesla dalam bocoran audio.
Tesla Roadster generasi baru dan Elon Musk
- autox
Sebelumnya, Elon Musk juga mengkoreksi jumlah karyawan Tesla yang kena PHK massal. Awalnya ada di angka kisaran 10% tapi dalam email terbaru, Musk menjelaskan 10% itu adalah persentase memangkas karyawan tetap.
PHK yang dilakukan Tesla memang berawal dari kecemasan Elon Musk soal resesi. "Kami akan mengurangi gaji tenaga kerja Tesla sekitar 10% selama tiga bulan ke depan," kata Musk.