Startup Otomotif Lakukan Banyak PHK, Ini Penyebabnya
Jumat, 10 Februari 2023 | 16:38 WIB
Oleh: Herman / FER

Jakarta, Beritasatu.com - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan rintisan atau startup masih marak terjadi. Salah satunya di startup yang bergerak di bidang otomotif.
Terbaru, marketplace jual beli mobil, Moladin, melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Sebelumnya, OLX Autos dan Carsome juga dilaporkan melakukan hal serupa.
Berdasarkan data yang dihimpun Beritasatu.com, investasi di sektor digital di Indonesia pada 2021 mencapai Rp 144,06 triliun. Di tahun tersebut, banyak perusahaan startup yang memperoleh pendanaan dengan nilai besar.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyampaikan, maraknya PHK di startup, termasuk startup otomotif merupakan langkah efisiensi yang dilakukan startup untuk bertahan menghadapi gejolak ekonomi global. Apalagi investasi di startup pada 2022 lalu merosot tajam.
Dana tersebut kemudian digunakan untuk melakukan ekspansi, termasuk menambah sumber daya manusia (SDM). Namun di 2022, kondisinya berubah. Nilai investasi di sektor digital hingga November 2022 hanya tinggal Rp 53,58 triliun.
"Ekspansi para startup di masa pandemi, katakanlah bakar uang dan sebagainya yang begitu besar, ternyata penjualannya turun karena daya beli masyarakat juga turun. Padahal cost untuk digital baik untuk tenaga ahli maupun infrastruktur, itu mahal. Ini yang membuat banyak startup merugi. Penjualan memang sudah mulai naik, tetapi belum pulih seperti sebelum pandemi, sementara investasi yang sudah dikeluarkan sangat besar. Makanya kemudian mereka melakukan langkah efisiensi,” kata Tauhid Ahmad, Jumat (10/2/2023).
Mencermati kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, Tauhid melihat saat ini investor akan lebih realistis mencari investasi yang menjanjikan dan lebih aman. Apalagi dengan adanya tren suku bunga yang naik.
“Dengan kondisi resesi global, yang punya uang sekarang nggak berani (investasi di startup). Mereka taruhnya di sektor keuangan karena dinilai lebih aman, apalagi bunganya sekarang sedang tinggi,” paparnya.
Tauhid menambahkan, langkah efisiensi yang dilakukan startup untuk bertahan menghadapi gejolak ekonomi global sebetulnya tidak harus dengan mengambil langkah PHK. Ada banyak langkah efisiensi lain yang bisa dilakukan, misalnya dengan menunda investasi atau memotong gaji direksi. Efisiensi juga bisa dilakukan melalui perubahan struktur kerja. Misalnya dengan mengoptimalkan sistem kerja work from home (WFH).
“Memang bagi perusahaan digital, cara paling mudah dari sisi manajemen adalah melakukan layoff. Ini cara paling instan karena biaya operasional di SDM itu terbesar kedua setelah teknologi. Padahal ada banyak langkah efisiensi lain yang sebetulnya bisa dilakukan, namun tidak semua berani melakukannya,” kata Tauhid.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
0 Komentar