Elon Musk Buka Peluang Beli Silicon Valley Bank yang Bangkrut
CALIFORNIA, iNews.id - CEO Tesla dan Twitter Elon Musk mengatakan, terbuka mengenai gagasan untuk membeli Silicon Valley Bank (SVB) setelah kejatuhannya. Namun gagasan tersebut mendapat reaksi dingin dari salah satu investor Tesla.
"Saya pikir Twitter harus membeli SVB dan menjadi bank digital," cuit salah seorang pendiri dan CEO Razer Min-Liang Tan.

Soal cuitan itu, Musk memberikan tanggapan singkat. "Saya terbuka untuk ide tersebut," balas orang terkaya kedua di dunia tersebut.
Seorang pengguna Twitter mendukung ide Musk, dan mengatakan merupakan kesempatan yang luar biasa. Namun, pengguna lainnya bernama Sanjay menjawab, "Dan jual saham Tesla senilai 20 miliar dolar AS lagi. Tidak, terima kasih!"

Dikutip dari Insider, dilihat dari profil Twitter Sanjay menggambarkannya dia merupakan pelanggan dan investor Tesla, juga penggemar Elon Musk. Sementara orang dalam tidak dapat memverifikasi apakah pengguna tersebut adalah pemegang saham Tesla atau bukan.
Sementara itu, para investor, perusahaan, dan startup masih bertanya-tanya bagaiaman bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat (AS) itu bisa bangkrut sangat tiba-tiba dan cepat.

"SVB adalah bank yang sangat penting dalam ekosistem modal ventura. Itu adalah bank tempat kami bekerja secara signifikan. Mereka menyimpan simpanan kami ketika kami memiliki simpanan dengan mereka, dan mereka memberikan jalur kredit dan pinjaman lain ke banyak perusahaan," investor Ryan Gilbert, pendiri perusahaan modal ventura LaunchPad Capital, dikutip dari The Street, Minggu (12/3/2023).
"Mereka memahami startup, mereka mungkin memahami startup lebih baik daripada bank lain. Jadi kerugian besar, bahwa mereka tidak lagi berbisnis," imbuhnya.

SVB adalah pemberi pinjaman untuk banyak perusahaan teknologi. Perusahaan ini adalah pemain sentral dalam ekonomi inovasi dan tulang punggung industri teknologi di Silicon Valley.
SVB juga memainkan peran penting dalam ekosistem startup, dengan menyediakan layanan keuangan khusus, keahlian industri, jaringan yang berharga, dan reputasi yang kuat.

SVB pun menawarkan berbagai layanan keuangan, yang dirancang khusus untuk kebutuhan startup, seperti utang ventura, perbankan korporat, dan manajemen aset. Layanan ini dirancang untuk membantu startup mengelola keuangan, mengoptimalkan arus kas, dan meningkatkan skala bisnisnya.
Dengan ditutupnya SVB pada 10 Maret 2023, Federal Deposit Insurance Corporation mengambil kendali dan sekarang menjadi pengelola simpanan pelanggan senilai 175 miliar dolar AS, termasuk uang dari beberapa startup dan dari beberapa nama perusahaan terbesar di dunia teknologi. Regulator juga membuat entitas baru, dan mengindikasikan bahwa deposan tanpa jaminan, yaitu pelanggan SVB dengan lebih dari 250.000 dolar AS di rekening mereka, untuk saat ini, tidak akan memiliki akses ke uang mereka.
Hal tersebut meninggalkan banyak ketidakpastian tentang kemampuan banyak startup untuk beroperasi dalam beberapa minggu mendatang karena dana mereka terkunci. Penutupan bank meninggalkan kekosongan besar dalam ekosistem keuangan startup.
Editor : Jujuk Ernawati
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar