Kejatuhan Silicon Valley Bank Berimbas ke Pasar Minyak
Selasa, 14 Maret 2023 | 06:47 WIB
Oleh: Whisnu Bagus Prasetyo / WBP

Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak turun lebih 2% pada perdagangan yang berfluktuatif Senin (13/4/2023) karena jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) mengguncang bursa saham dan menimbulkan kekhawatiran krisis keuangan baru. Namun pemulihan permintaan minyak Tiongkok memberikan dukungan pasar minyak.
Harga minyak mentah Brent kontrak berjangka turun US$ 2,01, atau 2,4%, menjadi US$ 80,77 setelah sebelumnya jatuh ke US$ 78,34, harga terendah sejak awal Januari 2023. Minyak mentah Intermediate Texas Barat AS berjangka (WTI) turun US$ 1,88, atau 2,5%, menjadi US$ 74,80 per barel. WTI sebelumnya turun menjadi US$ 72,30 per barel, harga terendah sejak Desember 2022.
Regulator keuangan AS meluncurkan langkah-langkah darurat pada Minggu (12/3/2023) untuk menopang kepercayaan sistem perbankan setelah penutupan Silicon Valley Bank menyebabkan penjualan aset AS pada akhir minggu lalu. Kolpasnya SVB dikhawatirkan menular pada kegagalan sistem keuangan lain.
Selain Silicon Valley Bank kolaps dan regulator AS juga menutup Signature yang berbasis di New York Bank pada Minggu.
Bursa saham AS diperdagangkan fluktuatif karena investor mempertimbangkan kemungkinan jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret.
Penutupan tiba-tiba SVB Financial memicu kekhawatiran risiko bank lain akibat kenaikan suku bunga tajam Fed selama setahun terakhir. Namun di sisi lain memicu spekulasi apakah the Fed dapat memperlambat laju pengetatan moneternya.
"Agak mengejutkan hari ini melihat penurunan besar minyak mengingat fakta bahwa Fed kemungkinan besar akan mengerem menaikkan suku bunga secara agresif dan itu akan menyebabkan pelemahan dolar," kata analis Price Futures Group Phil Flynn dikutip CNBC International.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun hampir 1% karena imbal hasil Treasury jangka pendek jatuh. Greenback yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini biasanya mendukung harga minyak.
Administrasi Informasi Energi memproyeksi produksi minyak mentah di tujuh cekungan serpih AS terbesar akan naik pada April ke level tertinggi sejak Desember 2019.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar