Tak Mau Bergantung pada Rusia, NASA Kembangkan Kapal Kargo untuk Deorbit ISS
Selasa, 14 Maret 2023 - 06:45 WIB
A A A
WASHINGTON - NASA mengembangkan pesawat ruang angkasa baru yang mampu menuntun Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) turun dari orbit atau deorbit. Langkah ini dilakukan NASA agar tak bergantung pada kapal kargo Rusia terkait rencana menonaktifkan ISS pada tahun 2030.
Pesawat luar angkasa ini berfungsi mengarahkan Stasiun Luar Angkasa Internasional ke lokasi penghancuran terkendali di atmosfer Bumi ketika waktunya di orbit habis. NASA mengajukan dana sekitar USD27,2 miliar (Rp419,3 triliun), termasuk anggaran USD180 juta atau sekitar Rp2,7 triliun untuk memulai pengembangan kapal luar angkasa baru.
“Perkiraan biaya yang kami miliki sedikit kurang dari sekitar USD1 miliar," kata Kathy Lueders, kepala penerbangan luar angkasa NASA, saat konferensi pers yang dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (14/3/2023).
Pesawat luar angkasa ini berfungsi mengarahkan Stasiun Luar Angkasa Internasional ke lokasi penghancuran terkendali di atmosfer Bumi ketika waktunya di orbit habis. NASA mengajukan dana sekitar USD27,2 miliar (Rp419,3 triliun), termasuk anggaran USD180 juta atau sekitar Rp2,7 triliun untuk memulai pengembangan kapal luar angkasa baru.
“Perkiraan biaya yang kami miliki sedikit kurang dari sekitar USD1 miliar," kata Kathy Lueders, kepala penerbangan luar angkasa NASA, saat konferensi pers yang dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (14/3/2023).
Powered By
Kapal tunda baru akan melengkapi kemampuan deorbit yang ada dari mitra Stasiun Luar Angkasa Internasional, seperti badan antariksa AS, Rusia, Eropa, Kanada, dan Jepang. Rencana saat ini untuk menurunkan ISS dengan aman bersama pembakaran mesin kendaraan kargo Robotic Progress, Rusia.
“Jadi, memiliki kendaraan deorbit AS adalah kunci utama lainnya dalam operasi luar angkasa dan strategi deorbit kami di ISS. Terutama karena kami menambahkan lebih banyak modul,” kata Lueders.
NASA ingin mengembangkan kapal kargo sendiri untuk deorbit ISS mengantisipasi berbagai hal tak terduga yang terjadi. Di antaranya kasus kebocoran cairan pendingin yang terjadi pada dua kendaraan luar angkasa Rusia yang merapat ke ISS.
Selain itu, Rusia telah menyampaikan keinginan untuk meninggalkan kemitraan ISS lebih awal di beberapa titik setelah 2024. Rusia ingin fokus membangun pos terdepannya sendiri di orbit rendah Bumi.
Baca Juga
Selama konferensi pers, pejabat NASA mengatakan pendanaan yang diberikan juga untuk mewujudkan target mencapai dua tonggak besar dalam waktu dekat, yaitu peluncuran Artemis 2 dan Artemis 3 pada November 2024 dan Desember 2025. Artemis 2 akan mengirim astronot dalam misi mengelilingi bulan, dan Artemis 3 akan menempatkan sepatu bot di tanah dekat kutub selatan bulan.
Komentar
Posting Komentar