Gelombang PHK Berlanjut, Disney PHK 4.000 Karyawan Pekan Ini
JAKARTA, iNews.id - The Walt Disney Company (Disney) akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawannya di seluruh dunia pekan ini. Keputusan tersebut, merupakan gelombang PHK kedua dan yang terbesar dilakukan perusahaan.
BIG RAMADAN SALE
Gelombang PHK ini akan mempengaruhi divisi Disney Entertainment, ESPN, Disney Parks dan Divisi Pengalaman dan produk (Experiences and Product). Keputusan ini pun menjadi bagian dari rencana perusahaan untuk memberhentikan 7.000 karyawannya.
"Putaran terakhir PHK terjadi setelah gelombang pertama awal bulan lalu, dan akan membuat jumlah total pekerjaan yang hilang di seluruh perusahaan menjadi 4.000," ujar manajemen Disney, dikutip Variety, Rabu (26/4/2023)
Sementara itu, gelombang PHK ketiga dan terakhir diperkirakan akan dimulai menjelang musim panas. Itu akan membawa perusahaan merampungkan PHK terhadap 7.000 karyawan atau mewakili 3,2 persen dari total karyawan sebanyak 220.000 di seluruh dunia per 1 Oktober lalu.
Disney pertama kali mengumumkan rencana PHK pada bulan Februari setelah Bob Iger kembali sebagai CEO. Iger dengan cepat menerapkan strategi penghematan biaya, dengan putaran pertama pengurangan staf dimulai 27 Maret 2023.
"Reorganisasi ini akan menghasilkan pendekatan yang lebih hemat biaya dan terkoordinasi untuk operasi kami," ujar CEO Disney, Bob Iger, saat pertama kali mengumumkan pemangkasan karyawan.
Adapun PHK merupakan bagian dari upaya Disney untuk mencapai penghematan biaya sekitar 5,5 miliar dolar AS atau Rp81,9 triliun (asumsi kurs Rp. 14.901). Dari jumlah tersebut, 2,5 miliar dolar AS mewakili biaya non-konten, salah satunya adalah biaya tenaga kerja.
Selain itu, Disney juga bertujuan untuk melakukan pengurangan biaya tahunan sebesar 3 miliar dolar AS dalam biaya konten non-olahraga, yang diharapkan akan terwujud selama beberapa tahun ke depan.
“Ini adalah waktu transisi bagi Disney, dan perubahan ini mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan, terlepas dari apakah peran anda termasuk yang terdampak atau tidak,” tutur Bob Iger.
Editor : Jeanny Aipassa
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar