Laptop Google Dituding Cepat Rusak, Umurnya Cuma 3 Tahun
Chromebook jadi perangkat pilihan banyak sekolah di AS pada 2020 lalu, tepatnya saat pandemi dimulai dan banyak sekolah mengalihkan proses belajar mengajar menjadi online.
Laptop dengan OS buatan Google itu dipilih karena harganya yang terjangkau, sehingga pihak sekolah bisa membeli dalam jumlah besar untuk dikirimkan ke para siswanya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (25/4/2023).
Namun kini, tiga tahun kemudian, US Public Interest Research Group Education Fund (PIRG) melaporkan hasil temuannya yang berjudul Chromebook Churn, yang menyebut kalau banyak dari Chromebook tersebut sudah mulai rusak.
Hal tersebut menurut PIRG membuat pengeluaran membengkak. Jika saja umur pakai Chromebook bisa dua kali lipat lebih lama, anggaran yang harus dikeluarkan bisa diirit hingga USD 1,8 miliar. Selain itu, perangkat yang cepat rusak juga menghasilkan limbah elektronik yang banyak.
Selain cepat rusak, ketersediaan komponen pengganti juga disebut menyulitkan perbaikan, apalagi untuk diupgrade, dibanding laptop berbasis Windows. Dalam laporan PIRG, komponen yang langka itu terutama untuk komponen yang memang rawan rusak, seperti layar, engsel, dan keyboard.
Contohnya keyboard, peneliti di PIRG menemukan kalau hampir setengah dari komponen keyboard untuk Chromebook Acer yang dijual online tidak tersedia stoknya, dan sepertiga dari jumlah itu harganya mencapai USD 89,99, atau hampir setengah dari harga Chromebook yang -- di AS -- hanya USD 200.
Bahkan kabarnya tim IT dari banyak sekolah sampai harus memesan Chromebook baru untuk diambil komponennya, alias dikanibal.
"Biaya yang tinggi ini membuat banyak sekolah mempertimbangkan kembali penggunaan Chromebook yang awalnya untuk mengirit biaya," tulis laporan tersebut.
Selain cepat rusak dan komponen langka, Chromebook Churn juga membeberkan masa berlaku Chromebook, tepatnya pembaruan yang dijanjikan Google akan diberikan selama delapan tahun.
Ternyata, angka delapan tahun ini dihitung sejak Google memberikan sertifikasi ke sebuah seri Chromebook, bukan sejak sekolah mulai menggunakan Chromebook tersebut. Rata-rata, masa pakai tersebut hanya tersisa empat sampai lima tahun sejak mulai digunakan oleh sekolah-sekolah.
"Saat software kedaluarsa hanya beberapa tahun setelah perangkat digunakan, pihak sekolah berarti hanya memiliki tumpukan dus komputer yang sebenarnya masih bisa dipakai, dan itu akan menjadi sampah elektronik, dan mereka perlu membeli Chromebook lain," tulis laporan tersebut.
Simak Video "KuTips: Mendulang Cuan dengan Google Ads"
(asj/fyk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar