IBM Setop Rekrut Karyawan, Berencana Ganti 7.800 Pekerjaan dengan AI
NEW YORK, iNews.id - International Business Machines Corp (IBM) akan menghentikan perekrutan karyawan. Perusahaan teknologi ternama di Amerika Serikat (AS) ini akan mengganti sekitar 7.800 pekerjaan dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
FLASH SALE Rp99 DAY
Total Hadiah 2M | GRATIS ONGKIR s/d 20 RIbu | Flash Sale Rp99 | Diskon hingga 70%
LIHAT
KODE YSX
S & K 📅 31 May 2023
Rencana tersebut diungkap CEO IBM Arvind Krishna. Dia mengatakan, peran back office dengan sekitar 26.000 pekerja akan ditangguhkan atau diperlambat.
Baca Juga
"Saya dapat dengan mudah melihat 30 persen dari itu digantikan oleh AI dan otomatisasi selama periode lima tahun," kata dia, dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/5/2023).
Itu artinya, akan ada sekitar 7.800 pekerjaan di IBM hilang pada tahun-tahun mendatang. Pengurangan ini bisa termasuk tidak menggantikan peran yang dikosongkan karena attrition, yakni peran yang ditingglkan karyawan tidak diganti perusahaan untuk waktu yang lama atau selamanya karena mengadopsi otomasisasi atau teknologi baru.
Baca Juga
Rencana Krishna ini menandai salah satu strategi tenaga kerja terbesar yang diumumkan sebagai respons atas kemajuan teknologi yang pesat. Menurutnya, tugas seperti memberikan surat verifikasi pekerjaan atau memindahkan karyawan antardepartemen kemungkinan akan otomatis, sedangkan beberapa fungsi sumber daya manusia (SDM) seperti mengevaluasi komposisi dan produktivitas tenaga kerja mungkin tidak akan tergantikan selama dekade berikutnya.
IBM saat ini mempekerjakan sekitar 260.000 tenaka kerja dan terus merekrut untuk pengembangan perangkat lunak dan peran yang dihadapi pelanggan. Krishna menuturkan, menemukan bakat lebih mudah saat ini dibanding tahun lalu.
Baca Juga
Adapun IBM sebelumnya telah mengumumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 5.000 pekerja. Namun, IBM telah menambah tenaga kerjanya secara keseluruhan, mencapai 7.000 orang pada kuartal I 2023.
Krishna, yang menjadi CEO sejak 2020, telah bekerja untuk memfokuskan perusahaan berusia seabad ini pada perangkat lunak dan layanan seperti cloud hybrid. Dia telah mendivestasi bisnis dengan pertumbuhan rendah seperti unit infrastruktur terkelola Kyndryl Inc. dan bagian dari bisnis Watson Health. Perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan untuk menjual unit cuacanya.
Editor : Jujuk Ernawati
Follow Berita iNews di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.
Komentar
Posting Komentar