Saingi Google dan OpenAI, Meta Umumkan Proyek Cip AI
California, Beritasatu.com - Meta Platforms (Facebook, Instagram, dan WhatsApp) pada hari Kamis (18/5/2023) mengumumkan proyek data center dan cip buatan sendiri (custom) untuk mengembangkan program kecerdasan buatan mereka (artificial intelligence/AI).
Meta mengungkapkan bahwa mereka merancang cip generasi pertama pada tahun 2020 sebagai bagian dari program Meta Training and Inference Accelerator (MTIA). Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi pada model rekomendasi yang digunakan untuk menyajikan iklan dan konten lainnya di laman news feeds.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa perusahaan tidak berencana untuk menggunakan cip kecerdasan buatan (AI) dalam jumlah besar dan sedang mengerjakan pengembangan cip penerusnya.
Chip MTIA pertama difokuskan secara eksklusif pada proses AI yang disebut inference, di mana algoritma yang dilatih dengan jumlah data besar membuat penilaian tentang apakah akan menampilkan video menari atau meme kucing sebagai unggahan berikutnya di laman pengguna, demikian tulis pos blog tersebut.
Joel Coburn, seorang insinyur perangkat lunak di Meta, mengatakan dalam presentasi tentang cip baru ini bahwa awalnya Meta menggunakan unit pemrosesan grafis, atau GPU, untuk tugas inference, tetapi mereka menemukan bahwa GPU kurang cocok untuk pekerjaan inference.
"Kefisienan mereka rendah, meskipun adanya optimasi perangkat lunak yang signifikan. Hal ini membuat penggunaan GPU menjadi sulit dan mahal dalam praktiknya," kata Coburn. "Inilah sebabnya mengapa kita membutuhkan MTIA."
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Salah satu cip komputer baru, Meta Scalable Video Processor, atau MSVP, digunakan untuk memproses dan mengirimkan video ke pengguna sambil mengurangi kebutuhan energi. Vice president of infrastructure Meta Alexis Bjorlin mengatakan, "tidak ada cip yang tersedia secara komersial" yang dapat menangani tugas pemrosesan dan mengirimkan 4 miliar video sehari seefisien yang diinginkan Meta.
Perangkat keras baru ini pada akhirnya akan digunakan untuk mendukung tugas-tugas terkait metaverse, seperti virtual reality dan augmented reality, serta generative AI yang sedang berkembang, yang umumnya mengacu pada perangkat lunak AI yang dapat membuat teks, gambar, dan video yang menarik.
Selain itu, Meta mengatakan telah menyelesaikan fase kedua pembangunan superkomputernya yang dijuluki Research SuperCluster, atau RSC, yang diumumkan perusahaan tahun lalu. Meta menggunakan superkomputer, yang berisi 16.000 GPU Nvidia A100, antara lain untuk melatih model bahasa LLaMA perusahaan.
Perusahaan telah mengungkapkan bahwa model bahasa LLaMA terbesarnya, LLaMA 65B, berisi 65 miliar parameter dan dilatih dengan 1,4 triliun token, yang mengacu pada data yang digunakan untuk pelatihan AI. Sebagai perbandingan, Model PaLM 2 Google dilatih dengan 3,6 triliun token dan berisi 340 miliar parameter.
Juru bicara Meta menolak memberikan komentar tentang waktu peluncuran cip baru ini atau memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana pengembangan cip yang dapat melatih model-model tersebut juga.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar