Waspada, Serangan Online terhadap Bisnis di Asia Tenggara Kembali Naik

Rabu, 19 April 2023 | 11:25 WIB

Herman / HE

Ilustrasi serangan siber. (Safety4sea)

Jakarta, Beritasatu.com - Serangan online terhadap bisnis di Asia Tenggara kian marak. Data terbaru dari Kaspersky yang dikutip Beritasatu.com, Rabu (19/4/2023) menunjukkan lonjakan 45% terkait ancaman web yang diblokir. Ancaman berbasis web, atau ancaman online, mengacu pada upaya mengunduh objek berbahaya dari situs web berbahaya atau terinfeksi. Terlepas dari motif atau penyebabnya, konsekuensi dari ancaman web dapat merugikan baik individu maupun organisasi.

Selama puncak pandemi pada tahun 2020, Kaspersky mencegah sebanyak 10.200.817 serangan web yang menginfeksi bisnis di Asia Tenggara. Jumlahnya sedikit menurun pada tahun 2021 menjadi 9.180.344 dan kembali melonjak pada tahun 2022 menjadi 13.381.164.

Laporan Kaspersky menyebutkan, Singapura mencatat lompatan tahunan tertinggi dalam hal ancaman web yang menargetkan bisnis tahun lalu. Negara ini mencatat lonjakan lebih dari tiga kali lipat (329%) dengan 889.093 serangan web.

Kenaikan juga terjadi di empat negara Asia Tenggara yaitu Malaysia (197%), Thailand (63%), Indonesia (46%), dan Filipina (29%). Hanya Vietnam yang mengalami sedikit penurunan (-12%) setelah mencatat hanya 2.485.168 insiden ancaman web tahun lalu dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 2.822.591.

Kaspersky menyebut sebagian besar ancaman berhasil karena dua kelemahan utama, yaitu kesalahan manusia dan kesalahan teknis. Pakar Kaspersky menyarankan perusahaan untuk membangun proses penyelidikan dan respons insiden berkelanjutan yang konsisten, memelihara dan mendukung basis kapabilitas keamanan TI, dan memberikan efisiensi waktu dan sumber daya secara tepat.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan