Layanan Internet Starlink Elon Musk Tersedia di Indonesia Mulai 2024 By BeritaSatu
Layanan Internet Starlink Elon Musk Tersedia di Indonesia Mulai 2024
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F1655197669_1969_1312.jpeg)
Jakarta, Beritasatu.com - Perusahaan internet milik Elon Musk, Starlink, menargetkan dapat melayani seluruh Indonesia, dari pedalaman Aceh hingga pegunungan di Papua, pada tahun 2024.
Menurut penelusuran Beritasatu.com yang mencoba memesan layanan internet satelit ini, ketersediaan Starlink sudah mencakup seluruh Indonesia, dari Kota Sabang di Aceh hingga Muara Torasi di Kabupaten Merauke, Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini.
"Pesan sekarang untuk memesan Starlink Anda. Starlink menargetkan layanan di wilayah Anda mulai tahun 2024. Ketersediaan layanan ini tunduk pada persetujuan regulasi. Dalam setiap area cakupan, pesanan akan dipenuhi berdasarkan prinsip siapa datang lebih dulu, akan dilayani lebih dahulu," demikian menurut situs Starlink.com yang diakses hari ini, Minggu (23/7/2023).
BACA JUGA
Menurut situs Starlink, layanan Starlink di Muara Torasi justru akan tersedia lebih cepat pada kuartal III 2023. Namun, mayoritas Indonesia baru tersedia pada 2024.
Untuk mendaftar, Anda hanya perlu mengunjungi situs Starlink.com dan membayar deposito US$ 9 (Rp 135.000) menggunakan kartu kredit. Deposito ini bisa di-refund sepenuhnya jika Anda berubah pikiran.
Starlink tidak memberikan perincian paket berlangganan di Indonesia, tetapi menurut Forbes.com, Starlink menawarkan tiga paket berbeda di AS. Layanan internet Starlink untuk rumah memiliki biaya sebesar US$ 110 per bulan dengan biaya peralatan satu kali sebesar US$ 599. Layanan internet Starlink untuk mobil rekreasi (RV) memiliki biaya sebesar US$ 135 per bulan dengan biaya peralatan sebesar US$ 599 yang dibayar di muka. Sementara itu, untuk layanan bisnis, Starlink menawarkan biaya sebesar US$ 500 per bulan dengan biaya peralatan satu kali sebesar US$ 2.500.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Untuk ukuran AS sekalipun, harga berlangganan Starlink masih sangat mahal. Menurut broadbandsearch.net, rata-rata berlangganan internet di AS sekitar US$ 61,07 per bulan.
Starlink merupakan penyedia layanan internet satelit yang menyediakan internet berkecepatan tinggi, terutama untuk daerah-daerah pedesaan. Layanan internet Starlink menyediakan kecepatan 50 hingga 200 Mbps, namun pengguna mungkin mengalami kecepatan yang lebih lambat akibat masalah jaringan.
Pada Juni 2022 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan telah memberikan izin hak labuh satelit khusus non-geostationer (NGSO) Starlink kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat). Hak labuh satelit tersebut hanya berlaku untuk layanan backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Telkom Satelit Indonesia. Hal ini berarti, Starlink bekerja sama dengan Telkomsat dalam menyediakan layanan internet.
BACA JUGA
“Jadi, hak labuh ini bukan untuk layanan retail pelanggan akses internet secara langsung oleh Space Exploration Technologies Corp atau Starlink,” ujar Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadidalam keterangannya, Senin (13/6/2022).
Backhaul, menurut Dedy, adalah teknologi yang memfasilitasi perpindahan data dari satu infrastruktur telekomunikasi ke telekomunikasi lainnya. Teknologi ini, tutur dia, dapat digunakan untuk mendukung penyediaan layanan broadband internet selular 4G, terutama di daerah rural yang belum tersambung secara langsung dengan kabel serat optik.
Layanan satelit Starlink hanya dapat beroperasi jika pembangunan infrastruktur untuk menerima layanan kapasitas satelit Starlink serta pengurusan izin stasiun radio atau ISR satelit Starlink telah dirampungkan oleh Telkomsat.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini