CEO XL Axiata Harap-harap Cemas Internet Elon Musk Masuk ke RI h- drtik - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

CEO XL Axiata Harap-harap Cemas Internet Elon Musk Masuk ke RI h- drtik

Share This
Responsive Ads Here

 

CEO XL Axiata Harap-harap Cemas Internet Elon Musk Masuk ke RI

By Virgina Maulita Putri
detikcom
CEO XL Axiata Harap-harap Cemas Internet Elon Musk Masuk ke RI Foto: Dea Duta Aulia/detikcom
Jakarta-

Layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk dikhawatirkan mengganggu keberlanjutan bisnis operator telekomunikasi dalam negeri. Hal itu diungkapkan oleh Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini.

Saat berbicara dalam sesi diskusi di detikcom Leaders Forum, Dian mengatakan pemerintah sebagai regulator harus bisa menjadi katalisator dan menjaga keberlanjutan bisnis operator.

Karena itu, Dian meminta pemerintah menjaga playing field yang seimbang di industri telekomunikasi. Apalagi jika ada pemain lebih besar dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.

"Kalau seperti sekarang apalagi playing field-nya kurang balance, barangkali untuk menjaga sustainability akan sangat sulit, apalagi sekarang muncul nanti akan ada pemain baru yang juga mendunia Elon Musk katanya mau masuk," kata Dian, dalam acara detikcom Leaders Forum di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

"Itu kalau masuk ke sini dan tidak mendapatkan playing field yang sama, barangkali semuanya dibabat habis," sambungnya.

Seperti diketahui, Starlink sudah bermitra dengan Telkomsat untuk menyediakan layanan B2B di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan hak labuh khusus Non-Gestationary Satellite Orbit (NGSO) Starlink kepada Telkomsat sejak Juni 2022.

Selain Starlink, belum lama ini juga muncul rumor akan ada layanan internet satelit dari Telco X yang diduga masih terkait dengan Elon Musk. Namun kabar itu meredup begitu saja.

Dian menambahkan masalah seperti ini tidak eksklusif terjadi di Indonesia karena ditemukan di beberapa negara lain. Ia mengaku sudah ada beberapa negara yang meregulasi masalah ini dan lebih memihak kepada operator dalam negeri ketimbang operator global.

Dalam kesempatan yang sama, Dian juga mengatakan saat ini operator telekomunikasi di Indonesia masih memiliki kebutuhan akan spektrum yang lebih banyak untuk pengembangan jaringan 5G. Ia mengatakan jika struktur spektrum 5G masih sama seperti sekarang, mungkin tidak ada operator yang mampu mengembangkan jaringan 5G.

"Kami mengerti masyarakat bertanya kapan 5G datang. Kalau harganya sedemikian mahal yang kaya yang bisa afford," pungkasnya.

Simak Video "Bos XL Axiata Resmi Pamit"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/vmp)

Tags-light.87e6c4da
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages