Laba Sony Anjlok 31%, meski PlayStation Laris Manis
Tokyo, Beritasatu.com - Raksasa teknologi Jepang Sony melaporkan penurunan laba sebesar 31% pada kuartal pertama tahun fiskal 2024 karena pendapatan unit asuransi jiwa merosot. Namun, perusahaan optimistis bakal bangkit dan melampaui target ditopang PlayStation.
Sony mencatat pendapatan 3 triliun yen Jepang (US$ 20,7 miliar atau sekitar Rp 310 triliun) dibandingkan dengan perkiraan 2,46 triliun yen. Pendapatan mengalami kenaikan sebesar 33% dibanding tahun sebelumnya.
Laba operasional sebesar 253 miliar yen Jepang mengalami penurunan sebesar 31% dibanding tahun sebelumnya dan di bawah ekspektasi laba 251,24 miliar yen.
Sony mengatakan pendapatan operasionalnya terpengaruh oleh penurunan signifikan dalam keuntungan dari bisnis jasa keuangan dan bisnis film. Keuntungan dari cabang jasa keuangan Sony turun 61% pada kuartal fiskal pertama — yang disebabkan oleh perubahan suku bunga. Film yang diproduksi Sony yaitu Spider-Man: Across the Spider Verse mendapatkan US$ 633 juta di box office.
BACA JUGA
Sony melaporkan penurunan pendapatan sebesar 6% dan penurunan laba sebesar 68% di divisi film. Perusahaan ini menyalahkan performa yang mengecewakan pada mogok yang dilakukan oleh Writers Guild of America dan serikat lainnya, sebagai protes terhadap penggunaan kecerdasan buatan untuk menghasilkan naskah film.
Namun demikian, Sony meningkatkan proyeksi pendapatannya untuk tahun penuh sebesar 6% menjadi 12,2 triliun yen, berkat penjualan PlayStation. Sony melakukan revisi ke atas sebesar 7% pada proyeksi penjualan untuk permainan dan PSN (PlayStation Network) menjadi 4,2 triliun yen. Proyeksi keuntungan tetap tidak berubah pada 270 miliar yen.
Sony mengantisipasi tahun yang menguntungkan untuk PlayStation. Perusahaan sebelumnya mengatakan mereka berharap dapat menjual rekor 25 juta unit PlayStation 5 dalam tahun keuangan yang berakhir pada Maret 2024 — dibandingkan dengan 19,1 juta unit dalam tahun sebelumnya.
Sony menjual 3,3 juta unit PlayStation 5 pada kuartal April-Juni, naik 38% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan kuartal Desember, ketika konsumen belanja liburan.
Sony sejauh ini memimpin perang konsol dengan selisih yang signifikan. Xbox Series X milik Microsoft, yang sudah ada sejak November 2020 bersama dengan PS5, terjual lebih sedikit unit daripada PlayStation baru milik Sony secara keseluruhan. Kedua perusahaan game raksasa ini telah berselisih mengenai akuisisi Activision Blizzard senilai US$ 69 miliar oleh Microsoft, yang menjadi subjek pengawasan regulasi yang intens.
Komentar
Posting Komentar