Wajib Tahu, Begini Cara Menyiasati agar Baterai Ponsel Tak Cepat Habis | Garuda News 24
-Menemukan baterai ponsel “sekarat” dengan cepat saat berada di luar rumah dapat membuat frustasi. Berikut alasan mengapa baterai cepat terkuras dan cara mengatasinya seperti dilansir Gizchina, Minggu.
Baca Juga: Kandaskan Spanyol Sang Juara Bertahan, Kanada Melaju ke Perempat Final Piala Dunia FIBA 2023
Turunkan tingkat kecerahan layar
Kecerahan layar yang tinggi adalah alasan paling jelas mengapa baterai ponsel cepat habis. Meskipun tampaknya mudah untuk melihat teks di layar dengan kecerahan yang ditingkatkan penuh, kecerahan yang tinggi akan sangat menguras baterai ponsel cukup dalam.
Kabar baiknya adalah memperbaiki masalah ini bukanlah hal yang rumit. Anda hanya perlu membuka pengaturan kecerahan ponsel dan turunkan penggesernya.
Kemudian tetap aktifkan pengaturan penyesuaian kecerahan otomatis. Fitur ini mampu memeriksa intensitas pencahayaan sekitar pengguna melalui sensor jarak dan secara otomatis mengatur kecerahan ponsel.
Aktifkan mode gelap (dark mode)
Sebagian besar ponsel saat ini menggunakan layar OLED dan menyediakan mode tampilan seperti tema gelap dan terang, biasanya dengan latar warna putih atau hitam.
Dengan mode gelap, panel-panel pada ponsel tidak akan menyala ketika layar menampilkan gambar hitam pekat, sehingga akan sangat menghemat daya.
Tutup aplikasi di latar
Beberapa aplikasi harus berjalan di latar belakang untuk pengalaman ponsel yang optimal. Misalnya saja aplikasi VPN, media sosial, kalender, kesehatan, dan antivirus. Namun selain itu, beberapa aplikasi tetap berjalan saat pengguna tidak menutupnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyesalkan penembakan yang menewaskan Michele Kurisi Doga, aktivis kemanusiaan yang ditembak KKB. Michele merupakan cucu Kepala Suku Silo di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
“Sangat disayangkan kasus penembakan yang menewaskan Michele Kurisi Doga, karena almarhum adalah aktivis kemanusiaan,” kata Mayjen TNI Izak Pangemanan, di Jayapura, Ahad (3/9/2023).
Izak menerangkan, sebelum insiden penembakan terhadap Michele terjadi sudah ada laporan terkait aktivitas korban yang menemui pengungsi dari Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Memang sebelum insiden penembakan terjadi, kata Mayjen TNI Izak termonitor korban sedang melakukan pendataan terhadap pengungsi Nduga.
Belum diketahui korban bekerja dengan siapa, namun yang sangat disesalkan yakni pembunuhan terhadap aktivis yang peduli terhadap kemanusiaan khususnya pengungsi. Dari laporan yang diterima para pengungsi banyak yang ingin kembali ke kampung halamannya, namun seringkali mendapat ancaman dari KKB sehingga mereka ketakutan.
“Dengan tidak kembalinya warga ke kampung halamannya digunakan KKB beserta kelompoknya sebagai bahan propaganda dan menyatakan otsus gagal,” ujar Izak menjelaskan.
Aktivis kemanusiaan Michele Kurisi Doga dibunuh Senin (28/8/2023) dan jenazahnya ditemukan di kampung Koloyak, Distrik Kolowa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Kamis (31/1/2023). Jenazah Michele Kurisi Doga dimakamkan Sabtu (2/9/2023) di Jayapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar