China Gali Lubang 10 KM ke Dalam Bumi, Emang Boleh Seniat Itu?
Awal tahun ini, China menggali lubang sedalam 10.000 meter (10 KM) ke bawah Bumi. Mereka menggali melewati sepuluh lapisan bebatuan dengan tujuan mencapai bebatuan dari Periode Kapur (145 juta tahun lalu).
Tidak sembarangan, China melakukan penggalian demi mengidentifikasi sumber mineral sehingga bisa menganalisis risiko lingkungan seperti gempa bumi dan erupsi gunung vulkanik. Tapi, ada juga kemungkinan tujuan lain yang diemban oleh Negeri Panda.
Seperti ditulis IFL Science, Minggu (15/10/2023) Quanyou Liu dari Universitas Peking di China mengatakan kepada New Scientist bahwa pengeboran tersebut dapat menjangkau lebih jauh dari Periode Kapur. Lebih tepatnya mulai periode Kambrium 541 hingga 485 juta tahun yang lalu.
Menurut Liu, tujuan pengeboran tersebut adalah untuk mengetahui apakah masih terdapat minyak dan gas di kedalaman yang sangat dalam. Kemungkinan, akan ada minyak yang ditemukan di Cekungan Tarim.
Hal ini masuk akal, mengingat proyek tersebut dipimpin oleh National Petroleum Corp milik China. Menurut perusahaan tersebut, lubang tersebut akan menguji teknologi pengeboran baru serta membantu peneliti mempelajari struktur internal Bumi.
Meski sangat dalam, lubang tersebut bukanlah lubang terdalam yang dibuat manusia di Bumi. Gelar tersebut diberikan kepada Kola Superdeep Borehole, di Semenanjung Kola di barat laut Rusia. Proyek tersebut, yang berlangsung dari 24 Mei 1970 hingga setelah runtuhnya Uni Soviet. Lubangnya mencapai 12 kilometer.
Awalnya, target penggalian adalah 15 kilometer, diprediksi selesai tahun 1993 tapi tak berhasil. Walau demikian, penggalian itu tak sia-sia. Ditemukan air di kedalaman tersebut yang sebelumnya dianggap mustahil. Sekitar 7 kilometer di bawah, ada fosil mikroskopis dari 24 spesies. Mereka juga mendapat akses pada bebatuan berusia 2,7 miliar tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar