Efisiensi, Produsen Mesin Pesawat Rolls-Royce PHK 2.500 Karyawan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F10%2F1697511946-1600x900.webp)
London, Beritasatu.com - Rolls Royce Holdings, produsen mesin pesawat terbang, akan memangkas 2.500 pekerja sebagai bagian upaya pemotongan biaya oleh kepala eksekutif terbarunya.
Dikutip dari Sky News, Selasa (17/10/2023), perusahaan yang berbasis di Derby, Inggris ini diperkirakan akan mengumumkan rencana memberhentikan sekitar 2.500 stafnya paling cepat Selasa.
Menurut orang-orang yang mengetahui situasi tersebut, pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut akan berlaku di seluruh operasi global dan kemungkinan akan berdampak pada ratusan staf di Inggris.
CEO Rolls-Royce Tufan Erginbilgic yang menjabat pada awal tahun ini pernah mengatakan restrukturisasi tenaga kerja non-rekayasa telah dilakukan selama berbulan-bulan. "Ini akan menjadi salah satu langkah paling signifikan yang diambil Rolls Royce," kata dia.
Langkah memangkas biaya di seluruh operasi perusahaan akan meningkatkan efisiensi.
Sejak pengangkatannya, Erginbilgic menggambarkan Rolls Royce sebagai "platform yang membara". Dia mengatakan salah satu anak perusahaannya salah urus.
Pejabat Keuangan di Inggris telah diberi pengarahan tentang rencana Roll Royce terbaru, sesuai persyaratan undang-undang terkait PHK, pada Senin (16/10/2023) malam.
Saham Rolls-Royce telah pulih pada tahun lalu, meningkat tiga kali lipat didukung kebangkitan permintaan penerbangan setelah pandemi. Kenaikan saham juga hasil rencana transformasi.
Sementara juru bicara Rolls-Royce menolak berkomentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar