Elon Musk Ketemu Presiden Israel Usai Ditinggal Apple-Disney
Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk akan bertemu Presiden Israel Isaac Herzog dan perwakilan keluarga yang menjadi sandera di Gaza, menurutp laporan Times, Senin (27/11/2023).
Miliarder pemilik X (dulunya Twitter) tersebut agaknya ingin meredakan isu soal tuduhan rasisme dan anti-Yahudi yang dialamatkan padanya. Sebab, tuduhan itu telah menghancurkan kredibilitas X sampai ditinggal oleh para pengiklan.
Musk telah dijadwalkan untuk bertemu dengan perwakilan keluarga dan Herzog dalam diskusi tertutup terkait ujaran anti-Yahudi di platformnya, menurut juru bicara kepresidenan dalam keterangan resminya.
Musk membantah disebut rasis dan menjelaskan sudut pandangnya dalam mempromosikan tweet bernada anti-Yahudi. Akibat tweet tersebut, Gedung Putih dan para aktivits menyerangnya tanpa henti.
Kondisi diperparah setelah lembaga pengawas media, Media Matters, merilis laporan yang menunjukkan X memasang iklan dari brand terkenal pada tweet viral yang menyebarluaskan informasi sesat terkait perang Israel dengan kelompok Hamas Palestina di Gaza.
Beberapa brand seperti IBM, Apple, Diseny, dan Amazon memutuskan menarik pengeluaran iklannya dari X.
Belum jelas apa isu lain yang akan dibawa Musk dalam pertemuannya dengan presiden Israel dan perwakilan keluarga sandera. Saat ini, perang Gaza masih berlanjut, meski Israel telah sepakat melakukan gencatan senjata selama 4 hari.
Perang yang pecah sejak 7 Oktober tersebut telah menewaskan 1.200 warga sipil Israel. Sementara itu, lebih dari 15.000 warga Palestina terbunuh dalam bombardir tanpa henti yang dilayangkan Israel.
Komentar anti-Yahudi Musk merujuk pada sebuah tweet dari netizen yang menyebut orang Yahudi telah menyebar kebencian melawan orang kulit putih. Musk menanggapinya dengan komentar "ini adalah kebenaran".
Komentar itu berbuntut panjang. The New York Times menuliskan laporan soal potensi pendapatan X yang lenyap, berdasarkan dokumen penjualan internal. Laporan itu mengungkapkan X dapat kehilangan pendapatan iklannya sebanyak US$75 juta (Rp 1,1 triliun) per akhir tahun 2023, dikutip dari Mashable.
Komentar
Posting Komentar