Kolaborasi TikTok dan Tokopedia Semakin Dekat, Shopee Harus Waspada
Gadget – Keputusan TikTok untuk menjajaki kerja sama investasi dengan unit bisnis milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah mendorong pertumbuhan bagi kedua belah pihak, menurut sejumlah analis.
Kolaborasi ini diprediksi dapat menguatkan posisi mereka di pasar Asia Tenggara, bahkan mengancam dominasi Sea Ltd melalui Shopee-nya.
Menurut data dari Momentum Works untuk wilayah Asia Tenggara tahun 2023, Tokopedia berada di peringkat kedua berdasarkan total transaksi perdagangan sebesar US$18,2 miliar sepanjang 2022.
TikTok, dengan total transaksi US$2,6 miliar, berada di urutan kelima. Berikut adalah urutan e-commerce Asia Tenggara berdasarkan nilai transaksi 2022:
- Sea Limited (induk usaha Shopee) US$18,7 miliar
- Tokopedia (Grup GOTO) US$18,2 miliar
- Lazada (Grup Alibaba) US$5,2 miliar
- Bukalapak US$5,2 miliar
- TikTok US$2,6 miliar
- Blibli.com US$2,1 miliar.
Analis Bloomberg Intelligence, Nathan Naidu, sebelumnya menyatakan bahwa TikTok dengan 125 juta pengguna di Indonesia dapat menjadi faktor pengungkit bagi Tokopedia, terutama di tengah laju pertumbuhan transaksi tahun GOTO yang melemah.
Analis JPMorgan Henry Wibowo juga mencatat bahwa dua perusahaan yang sebelumnya bersaing dapat menjalin kerja sama saat memiliki kepentingan yang sama, menggambarkan bahwa kolaborasi masih mungkin terjadi.
“Jika pembicaraan antara TikTok dan GOTO menghasilkan kesepakatan yang disetujui oleh regulator, ini dapat memungkinkan TikTok untuk mematuhi aturan terbaru dan kembali beroperasi dalam bisnis e-commerce di Indonesia, yang berpotensi mengubah lanskap industri belanja online,” kata Henry Wibowo.
Live streaming TikTok juga diprediksi akan berdampak pada kinerja Tokopedia. Analis MayBank Etta Rusdiana Putra menyatakan bahwa apakah ini akan menjadi kontrak eksklusif masih perlu ditentukan.
Mayapada Sekuritas Indonesia pertama kali mempublikasikan potensi kolaborasi antara Tokopedia dan TikTok dalam risetnya pada 17 Oktober.
Saat ini, TikTok sedang dalam tahap pembicaraan untuk berinvestasi di Tokopedia, sebagai salah satu upaya untuk kembali hadir di pasar Indonesia.
Sementara itu, Sea Ltd, induk dari Shopee, mengalami kerugian pada kuartal III-2023 akibat lesunya konsumsi dan persaingan yang semakin ketat dari Alibaba dan TikTok di wilayah asalnya.
Sahamnya langsung turun 13% pada awal perdagangan setelah melaporkan rugi bersih sebesar US$149 juta, dibandingkan dengan laba sebesar US$322 juta pada kuartal sebelumnya.
Hasil ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Sea Ltd mengorbankan marginnya untuk menghadapi tekanan persaingan dari TikTok milik ByteDance Ltd. dan Lazada milik Alibaba Group Holding Ltd., atau pesaing baru seperti Temu dari PDD Holdings Inc.
Kesepakatan antara TikTok dan Tokopedia dirancang untuk mengatasi hambatan regulasi dan memungkinkan TikTok kembali menyediakan layanan belanja online di Asia Tenggara.
TikTok sebelumnya menghentikan operasional TikTok Shop pada 4 Oktober 2023 setelah pemerintah mengeluarkan Permendag 31/2023 yang melarang media sosial melakukan bisnis e-commerce secara bersamaan.
TikTok dianggap sebagai disruptor bagi bisnis e-commerce di berbagai negara.
Sumber : bloombergtechnoz
Komentar
Posting Komentar