JawaPos.com - Google dikabarkan berencana untuk mengatur kembali sebagian besar dari 30.000 unit penjualan iklannya sebagai hasil dari kemajuan terbaru perusahaan dalam kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Menurut laporan The Information, sebagai dampak dari hal tersebut, Google dilaporkan bakal memberhentikan sekitar 12.000 karyawan awal tahun 2024.

 

Dilansir via LiveMint, jika kabar tersebut benar, hal ini akan menjadi PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja terbesar dalam sejarah perusahaan. Menurut laporan tersebut, banyak pekerjaan di unit penjualan iklan yang diberhentikan karena Google telah memperkenalkan alat berbasis AI baru. 

 

Alat tersebut digadang-gadang bisa secara otomatis menyarankan dan membuat iklan baru yang berkinerja baik bagi pelanggan dan memerlukan sedikit perhatian dari karyawan. Khususnya, Google telah meluncurkan perencana kampanye bertenaga AI, Performance Max, pada tahun 2021.

 

 

Namun perusahaan tersebut memutuskan untuk menambahkan kemampuan berbasis AI generatif ke alat iklan tersebut di acara Google I/O awal tahun ini, sehingga lebih mudah untuk membuat aset khusus dan skalakan dalam beberapa klik.

 

Laporan Informasi mencatat bahwa semakin banyak pengiklan kini telah mengadopsi kinerja maksimal, yang menghilangkan kebutuhan akan karyawan yang berspesialisasi dalam menjual iklan untuk layanan Google tertentu, seperti YouTube, Penelusuran, Display, Discover, Gmail, dan Maps.

 

Kabar restrukturisasi unit penjualan iklan ini diumumkan secara internal oleh presiden Google untuk Amerika dan Mitra Global, Sean Downey, dalam pertemuan pekan lalu. Namun, pihak eksekutif tidak mengatakan apakah reorganisasi tersebut akan mengakibatkan PHK lagi, lapor The Information.

 

 

Seorang karyawan bertanya kepada Sundar Pichai dalam pertemuan tersebut, "Sudah hampir 1 tahun sejak kami mengambil keputusan sulit untuk mengurangi tenaga kerja kami. Apa dampak keputusan ini terhadap pertumbuhan, laba dan rugi, dan moral kami?"

 

CEO Google kemudian menanggapinya dengan mengatakan bahwa terdapat dampak besar terhadap moral karyawan, dan menyebutnya sebagai salah satu "keputusan tersulit bagi perusahaan". Dia berkata, "Di Google, kami belum pernah mengalami momen seperti itu selama 25 tahun."

 

 

Sundar Pichai menyebut keputusan tersebut sebagai hal yang sulit namun perlu dilakukan. Ia mengatakan bahwa jika perusahaan tidak melakukan PHK pada tahun lalu, maka hal tersebut akan menjadi “keputusan yang lebih buruk.”

 

"Hal ini akan menjadi beban besar bagi perusahaan. Saya pikir hal ini akan menjadi sangat sulit di tahun seperti ini dengan adanya perubahan besar di dunia untuk menciptakan kapasitas berinvestasi di berbagai bidang," kata Sundar Pichai.