AKURAT.CO - Google menghadapi kekalahan dalam gugatan antimonopoli terhadap Play Store, dengan juri memutuskan bahwa sistem pembayaran Google adalah antikompetitif.
Dikutip dari Apnews.com, Minggu (17/11/2023), Epic Games, pembuat Fortnite, yang mengajukan gugatan tiga tahun lalu, merayakan kemenangan ini sebagai langkah besar untuk pengembang game.
Epic Games menuduh Google menyalahgunakan kekuasaannya, mengenakan komisi tinggi (15%-30%) pada transaksi digital di Play Store, menghambat persaingan dan merugikan pengguna Android serta pengembang aplikasi.
Juri memutuskan dalam waktu tiga jam, mendukung Epic Games dengan menggambarkan Google sebagai pelaku intimidasi yang menerapkan strategi 'suap dan blokir'. Google dianggap menghambat pengguna mengunduh aplikasi dari sumber lain selain Play Store.
Google akan mengajukan banding, tetapi hakim akan menentukan langkah apa yang harus diambil Google untuk menghentikan perilaku antikompetitif di Play Store pada sidang Januari.
Google berpotensi kehilangan miliaran dolar dari komisi Play Store, membuat persaingan lebih sehat dalam platform Android. Meskipun tidak mempengaruhi pendapatan utama Google dari iklan digital, dampaknya pada Play Store dapat signifikan.
Sementara Apple menang dalam kasus serupa, keputusan untuk Play Store membuka potensi perubahan pada biaya yang dikenakan oleh Google kepada pengembang. Saham Alphabet Inc., perusahaan induk Google, mengalami penurunan dan keputusan ini bisa mengubah dinamika pasar aplikasi seluler.
Komentar
Posting Komentar