Mantan CEO Google Prediksi 5 Tahun Lagi Dampak AI Sama dengan Bom Atom Jepang - Beritasatu

Mantan CEO Google Prediksi 5 Tahun Lagi Dampak AI Sama dengan Bom Atom Jepang

Kamis, 30 November 2023 | 11:37 WIB
Penulis: Whisnu Bagus Prasetyo | Editor: WBP
Ilustrasi internet.
Ilustrasi internet. (ist)

Washington, Beritasatu.com - Dalam perkiraan terbarunya tentang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), mantan CEO Google, Eric Schmidt mengatakan teknologi tersebut akan merusak dan berbahaya bagi umat manusia dalam 5 tahun ke depan. Hal itu diungkapkan pada pertemuan puncak yang diselenggarakan Axios minggu ini.

ADVERTISEMENT

Pria yang menjabat ketua Komisi Keamanan Nasional untuk Kecerdasan Buatan AS (National Security Commission on Artificial Intelligence) ini , menyamakan AI dengan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Jepang pada 1945.

BACA JUGA

“Setelah Nagasaki dan Hiroshima, dibutuhkan waktu 18 tahun untuk mencapai perjanjian mengenai larangan uji coba dan hal lain seperti itu,” katanya kepada salah satu pendiri Axios, Mike Allen, saat diskusi di situs web A+ Summit di Washington DC, AS dikutip dari Futurism, Kamis (30/11/2023).

ADVERTISEMENT

Meski pihak-pihak yang membangun teknologi tersebut, seperti OpenAI hingga Google, telah menetapkan langkah-langkah keamanan untuk mengendalikan teknologi tersebut, Schmidt mengatakan keamanan yang ada saat ini tidak cukup.

BACA JUGA

Dia memproyeksi dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan, AI bisa menjadi membahayakan umat manusia. Skenario terburuknya, komputer dapat membuat keputusan sendiri untuk melakukan sesuatu. “Jika komputer mampu mengakses sistem senjata atau mencapai kemampuan mengerikan lainnya, mesin akan melakukannya, mesin juga berbohong kepada kita manusia,” kata dia.

Untuk mencegah dampak buruk seperti itu, Schmidt mengatakan sebuah organisasi non-pemerintah, seperti Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC) di PBB harus dibentuk untuk memberikan informasi akurat kepada pembuat kebijakan. Badan itu juga membantu mengambil keputusan dan langkah antisipasi jika AI menjadi kuat.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)