Negara-negara yang Bikin Matahari Buatan, Tak Cuma Made in China - detik

Negara-negara yang Bikin Matahari Buatan, Tak Cuma Made in China

Negara-negara yang Bikin Matahari Buatan, Tak Cuma Made in China. Foto: AP/Daniel Cole
Negara-negara yang Bikin Matahari Buatan, Tak Cuma Made in China. Foto: AP/Daniel Cole
Jakarta-

Dari Matahari buatan hingga energi tanpa batas, negara-negara dengan teknologi maju berlomba menciptakan fusi nuklir.

Cara kerja fusi seperti ini coba diwujudkan manusia dengan menciptakan tokamak, sebuah ruangan berbentuk seperti donat dengan cincin magnet raksasa untuk menahan plasma super panas dan memutar partikel bermuatan sehingga mereka menyatu pada suhu yang sangat tinggi.

Terobosan yang kerap disebut sebagai Matahari buatan ini menjanjikan alternatif energi bersih untuk menghilangkan ketergantungan pada energi bahan bakar fosil. Berikut adalah negara-negara yang mengembangkan Matahari buatan, dirangkum detikINET dari berbagai sumber.

China

Experimental Advance Superconducting Tokamak (EAST) menghebohkan dunia saat berhasil memecahkan rekor Mei 2021. Suhu plasma EAST saat itu berhasil mencapai 120 juta derajat Celcius selama 101 detik dan 160 juta Celcius selama 20 detik.

Perangkat Tokamak terletak di Hefei Institute of Physical Science of Chinese Academy of Sciences. Eksperimen EAST adalah bagian dari fasilitas Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER), sebuah proyek sains besar global kedua setelah Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan dibangun bersama oleh China, Uni Eropa, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia dan AS.

Jepang

Reaktor fusi nuklir eksperimental terbesar di dunia yang beroperasi, JT-60SA, diresmikan di Jepang pada hari Jumat (1/12/2023).

Mesin setinggi enam lantai itu, berada di hanggar di Naka, utara Tokyo, terdiri dari tempat tokamak berbentuk menyerupai donat yang berisi plasma berputar yang dipanaskan hingga 200 juta derajat Celcius.

Tokamak JT-60SAI merupakan proyek gabungan antara Uni Eropa dan Jepang, dan menjadi cikal bakal proyek Matahari buatan yang lebih besar di Prancis, ITER yang sedang dibangun.

Korea Selatan

Sebelum ada rekor terbaru dari Matahari buatan China, Matahari artifisial buatan Korea Selatan sebelumnya mencatatkan rekor menyala selama 20 detik dengan panas 100 juta derajat celcius.

Proyek ini bekerja sama dengan Seoul National University (SNU) dan Columbia University Amerika Serikat, KSTAR Research Center di Korea Institute of Fusion Energy (KFE).

Amerika Serikat

Peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts di AS dan perusahaan swasta mengumumkan mereka berhasil mengembangkan magnet superkonduktor bersuhu tinggi yang disebut bisa melewati teknologi ITER untuk membuat Matahari buatan di Bumi.

Prancis

Para peneliti mengirimkan bagian pertama dari magnet masif untuk reaktor tenaga nuklir fusi yang akan mereka dirikan di Saint-Paul-Lez-Durance, Prancis. Proyek ini pun menjadi proyek energi paling ambisius di dunia dan menelan anggaran mencapai Rp 342 triliun.

Diketahui, proyek Iter akan mereplikasi reaksi Matahari untuk menunjukkan daya fusi yang dapat dihasilkan pada skala komersial. Proyek ini tengah digarap di Prancis Selatan dan diperkirakan akan menjadi reaktor fusi terbesar di dunia ketika mulai beroperasi pada tahun 2035.

Inggris

Pada Oktober 2020, Mega Amp Spherical Tokamak (MAST)-Upgrade di Culham mencapai plasma pertama setelah program pembangunan tujuh tahun. Otoritas Energi Atom Inggris mengaku telah menghabiskan anggaran sebesar USD71 juta untuk mencapai titik itu.

MAST-Upgrade akan menjadi cikal bakal prototipe Inggris Spherical Tokamak for Energy Production (STEP) yang akan selesai pada tahun 2040. Inggris mengalokasikan anggaran USD294 juta untuk merancang tahap awal STEP.

India

India bisa menjadi kuda hitam dalam perkembangan teknologi reaktor fusi, karena memiliki peran utama di ITER. Para ilmuwan dari Institute of Plasma Research di Ahmedabad, sedang memandu produksi industri komponen penting ITER seperti pelindung dinding, sistem air pendingin, dan kriogenik.

Bahkan, suprastruktur untuk peralatan utama reaktor, tempat vakum dipertahankan untuk membantu mendinginkan plasma, dibuat oleh perusahaan Larsen & Toubro asal India.

Sejak membangun tokamak pertamanya yang diberi nama Aditya pada 1980-an, India telah membuat kemajuan luar biasa dalam penelitian fusi dan mengoperasikan Steady State Superconducting Tokamak (SST) canggih yang mengatasi sifat 'on-off' dari tokamak konvensional dalam memanaskan plasma.

Simak Video "Nggak Mau Kalah! Eropa Bikin Matahari Buatan Saingi China"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)