TikTok Siapkan Tiga Langkah Lindungi Pengguna dari Konten Hoax - detik

 

TikTok Siapkan Tiga Langkah Lindungi Pengguna dari Konten Hoax

Josina - detikInet
Kamis, 14 Des 2023 21:15 WIB
Ilustrasi TikTok
Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta-

Platform media sosial menjadi sarana empuk bagi penyebar konten hoax. Isu-isu hangat saat ini seperti konflik Israel dan Palestina hingga jelang pemilu 2024 di Indonesia membuat sejumlah media sosial bekerja lebih keras lagi untuk melindungi penggunanya dari konten hoax, termasuk TikTok dengan mengkampanyekan Saling Jaga.

Government Relation and Public Policy TikTok Indoneisa, Faris Mufid menjelaskan bahwa Saling Jaga ini muncul karena adanya isu keamanan digital yang bukan merupakan permasalahan pemerintah saja, atau platform digital atau stakeholder lain, melainkan adalah masalah bersama-sama.

"Ini adalah masalah bersama-sama yang harus kita tangani secara gotong royong. Saling Jaga ini sangat akrab dengan budaya lokal kita. Jadi kami ingin mengkampanyekan semangat kebersamaan untuk memastikan bahwa kita ambil bagian dalam melindungi lingkungan sekitar kita dari konten-konten hoax terutama dalam konteks pemilu," ujar Faris melalaui acara media TikTok secara virtual pada Kamis, (14/12/2023) di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyaknya konten misinformasi, hoax, disinformasi yang ada di sekitar kita di grup grup keluarga di sosial media saat kita lihat makanya ini, kita meng-encourage teman-teman untuk bisa memperhatikan itu untuk mengingatkan bahwa look ini salah yang benarnya seperti ini," lanjutnya.

Demikian sebagai salah satu platform populer di Indonesia, TikTok juga menegaskan bahwa pengguna memiliki kontrol besar untuk mengkonsumsi konten-konten yang ada di FYP (For Your Page) mereka.

"Jadi ada banyak tools yang memang kami telah siapkan untuk memastikan bahwa FYP yang kita konsumsi itu sesuai dengan apa yang kita mau jadi tidak diarahkan, tapi kita bisa mengontrolnya," jelas Faris.

TikTok Saling Jaga Virtual
Diskusi #SalingJaga Mental, Siap Hadapi Derasnya Aliran Informasi Jelang Tahun 2024 Bersama TikTok. Foto: Josina/detikINET

Faris mengatakan apabila pengguna menemukan pelanggaran-pelanggaran yang dirasakan misal kontennya tidak sesuai dengan panduan komunitas TikTok atau tidak sesuai dengan peraturan di Indonesia maka bisa melapor secara langsung di aplikasi TikTok.

TikTok pun telah menyiapkan tiga langkah melindungi penggunanya dari konten-konten hoax di FYP mereka. Pertama, saat pengguna melihat konten yang tidak sesuai dengan prefrensi, maka pengguna bisa menahan lama di video tersebut lalu pilih bagian 'not interested/tidak tertarik'. Hal ini akan memberikan tanda kepada sistem bahwa kita tidak suka dengan tipe konten-konten tersebut. Nantinya sistem tidak akan lagi merekomendasikan konten-konten tersebut.

Lalu yang kedua ada Filter Keyword (filter kata kunci), pengguna bisa membatasi kata-kata mana saja yang tidak ingin muncul di bagian komentar. Faris menjelaskan fitur ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan mental pengguna dari kata-kata yang tidak pantas.

Terakhir, pengguna bisa bisa menyegarkan FYP dari awal lagi. Jadi saat pengguna merasa konten-konten yang muncul di FYP sudah tidak sesuai dengan preferensi maka TikTok sudah menyiapkan fitur tersebut.

"Jadi Konten konten yang selama ini sudah direkomendasikan ke kita itu bisa diulang lagi dari awal," terang Faris.

Langkah-langkah tersebut disiapkan TikTok supaya penggunanya yang memiliki kontrol terhadap konten yang mereka konsumsi di platform TikTok.



Simak Video "Kemendag Beri Waktu Uji Coba Kolaborasi TikTok dan Tokopedia"

(jsn/jsn)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin