AirDrop Dijebol Pemerintah China Gara-gara Apple Tak Peduli - detik

 

AirDrop Dijebol Pemerintah China Gara-gara Apple Tak Peduli

By Anggoro Suryo
detikcom
January 15, 2024
Foto: Apple
Foto: Apple
Jakarta-

Pemerintah China baru-baru ini mengklaim kalau mereka menemuka celah untuk menjebol keamanan fitur AirDrop milik Apple. Rupanya, celah ini sudah ditemukan sejak lama dan sudah dilaporkan ke Apple. Kok masih jebol?

Sekelompok peneliti di Technical University of Darmstadt Jerman menemukan sebuah celah keamanan di iOS pada tahun 2019. Celah tersebut bisa menjadi ancaman serius untuk fungsi AirDrop.

Lewat celah ini, identitas pengirim AirDrop bisa bocor, yaitu nomor telepon dan alamat email. Si hacker cuma perlu menggunakan perangkat yang bisa tersambung ke koneksi WiFi dan berada di jarak dekat dengan targetnya.

Tim peneliti tersebut sudah melaporkan temuan itu ke Apple, namun perusahaan asal Cupertino, AS itu tak melakukan apa pun soal temuan tersebut. Dua tahun kemudian tim yang sama menyarankan solusi mereka untuk menambal celah tersebut. Namun Apple lagi-lagi mengindahkan laporan tersebut.

Kini konsekuensi dari cueknya Apple soal celah tersebut sudah terlihat. Penegak hukum di Beijing, China, mengumumkan kalau polisi setempat bisa memantau siapa saja yang menggunakan AirDrop untuk mengirimkan "informasi berbahaya" ke orang lain di dalam kereta subway ibukota China tersebut.

Menurut penegak hukum China, mereka bisa menemukan identitas pengirim tersebut atas bantuan Wangshendongjian Technology, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (15/1/2024).

Kepolisian China sudah berhasil mengidentifikasi sejumlah tersangka lewat metode ini, tanpa menyebutkan apakah para tersangka ini sudah ditangkap atau belum.

"Ini meningkatkan efisiensi dan akurasi pemecahan kasus dan menghindari penyebaran konten tak layak sekaligus potensi pengaruh buruk yang ditimbulkan," tulis pemerintah China.

Sebagai informasi, AirDrop adalah protokol pengiriman file milik Apple, di mana penggunanya bisa mengirimkan file ke pengguna lain yang lokasinya berdekatan secara langsung. Protokol ini tak membutuhkan koneksi internet karena menggunakan kombinasi Bluetooth dan peer-to-peer WiFi untuk mengirimkan file.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)