Gagal Mendarat di Bulan, Pesawat Senilai Rp1,7 Triliun Terbakar di Langit
JAKARTA - Pesawat luar angkasa Peregrine One gagal mendarat di Bulan karena masalah teknis. Dalam perjalanan pulang ke Bumi, wahana senilai USD108 juta atau sekira Rp1,7 triliun itu terbakar di atmosfer di atas Samudera Pasifik.
Lander Bulan milik perusahaan swasta Amerika Serikat itu terhempas ke atmosfer bumi pada Kamis, waktu setempat, sekitar 400 mil di selatan Fiji.
Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (20/1/2024), kontraktor swasta NASA di belakang proyek tersebut, Astrobotic, mengumumkan rencana pembentukan tim untuk menyelidiki penyebab kebocoran bahan bakar Paregrine One hingga akhirnya gagal mendarat di Bulan.
Peregrine One dijadwalkan mendarat di permukaan bulan membawa sejumlah muatan, tetapi mengalami kebocoran bahan bakar di luar angkasa pada pekan lalu dan memaksa tim darat untuk membawa kembali pesawat ke Bumi.
Astrobotic, yang mengembangkan lander Peregrine One, membagikan pembaruan terakhirnya pada Jumat sore, bersama dengan video menakjubkan Peregrine memulai misinya, yang diluncurkan pada 8 Januari 2024.
Kamera pengindra suhu juga menangkap pesawat luar angkasa ini pada hari Kamis dalam klip lain, yang mendokumentasikan momen-momen terakhir robot bulan itu di luar angkasa.
Meski asa untuk mendarat ke bulan sementara ini terhempas, CEO Astrobotic John Thornton menyatakan harapannya untuk misi lander Griffin ke bulan pada masa depan. "Sebuah petualangan liar yang baru saja kita alami. Tentu bukan hasil yang kita harapkan tapi menantang sejak awal," ujarnya.
Seperti Peregrine, lander bulan robotik ini diharapkan akan berfungsi sebagai penyelidik untuk astronot Artemis NASA sebelum mereka melakukan pendaratan bulan pada tahun 2026.
Komentar
Posting Komentar