IMF: Kecerdasan Buatan Bakal Berdampak pada 60 Persen Pekerjaan di Negara-Negara Maju
WASHINGTON DC, iNews.id – Kehadiran kecerdasan buatan (AI) akan berdampak pada 60 persen pekerjaan di negara-negara maju. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, akhir pekan kemarin.
“Negara-negara maju, beberapa negara berkembang, akan mengalami 60 persen pekerjaan mereka terkena dampaknya (penggunaan AI),” kata dia dalam sebuah wawancara di Washington DC, AS, sembari mengutip laporan IMF yang diterbitkan pada Minggu (14/1/2024).
“Dan kemudian turun menjadi 40 persen, di (sebagian besar) negara-negara berkembang, dan 26 persen di negara-negara berpenghasilan rendah,” ungkap Georgieva pula.
Merujuk pada laporan IMF tersebut, secara keseluruhan, hampir 40 persen lapangan kerja global terpapar AI. Laporan itu juga mencatat bahwa setengah dari pekerjaan yang terkena dampak AI akan terkena dampak negatif, sementara sisanya akan mendapatkan manfaat dari peningkatan produktivitas yang disebabkan oleh kecerdasan buatan tersebut.
“Pekerjaan Anda mungkin hilang sama sekali, dan ini tidak bagus, atau kecerdasan buatan dapat meningkatkan pekerjaan Anda, sehingga Anda sebenarnya akan lebih produktif dan tingkat pendapatan Anda mungkin meningkat,” kata Georgieva kepada AFP.
Meskipun AI pada awalnya akan memberikan dampak yang lebih kecil terhadap negara-negara _emerging market_ dan negara-negara berkembang, menurut IMF, negara-negara tersebut juga cenderung tidak mendapatkan manfaat dari keunggulan teknologi baru ini.
“Hal ini dapat memperburuk kesenjangan digital dan kesenjangan pendapatan antarnegara,” kata laporan tersebut melanjutkan, seraya menambahkan bahwa para pekerja senior atau yang berusia lebih tua cenderung lebih rentan terhadap perubahan yang disebabkan oleh AI.
Georgieva menuturkan, IMF melihat peluang penting untuk membuat kebijakan guna membantu mengatasi permasalahan ini. “Kita harus fokus membantu negara-negara berpenghasilan rendah khususnya untuk bergerak lebih cepat agar dapat menangkap peluang yang akan dihadirkan oleh kecerdasan buatan,” ujarnya.
“Jadi kecerdasan buatan, ya, sedikit menakutkan. Namun ini juga merupakan peluang besar bagi semua orang.”
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar