Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI Featured Kecerdasan Buatan Microsoft OpenAI Pilihan

    Microsoft, OpenAI kena gugatan hukum dari penulis atas pelatihan AI - ANTARA News

    1 min read

    Microsoft, OpenAI kena gugatan hukum dari penulis atas pelatihan AI

    6 Januari 2024 08:12 WIB
    Microsoft, OpenAI kena gugatan hukum dari penulis atas pelatihan AI
    Arsip foto - Logo Microsoft di bagian luar kantor mereka di Herzliya, dekat Tel Aviv, Israel 27 Desember 2022. (ANTARA/REUTERS/Rami Amichay)
    Jakarta (ANTARA) - OpenAI dan pendukung keuangannya Microsoft digugat pada Jumat (5/1) di pengadilan federal Manhattan, Amerika Serikat oleh sepasang penulis nonfiksi yang mengatakan perusahaan tersebut menyalahgunakan pekerjaan mereka untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) di balik chatbot populer ChatGPT dan layanan berbasis AI lainnya.

    Penulis Nicholas Basbanes dan Nicholas Gage mengatakan kepada pengadilan dalam gugatan class action bahwa perusahaan tersebut melanggar hak cipta mereka dengan memasukkan beberapa buku mereka sebagai bagian dari data yang digunakan untuk melatih model bahasa besar GPT OpenAI.

    Baca juga: Microsoft digugat kelompok "open source" Eropa

    Perwakilan Microsoft dan OpenAI tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai keluhan tersebut.

    Gugatan ini mengikuti beberapa tuntutan lain yang diajukan oleh penulis fiksi dan nonfiksi mulai dari komedian Sarah Silverman hingga penulis "Game of Thrones" George R.R. Martin terhadap perusahaan teknologi atas dugaan penggunaan karya mereka untuk melatih program AI.

    Baca juga: Microsoft menang dalam kasus akuisisi Activision Blizzard melawan FTC

    The New York Times juga menggugat OpenAI dan Microsoft minggu lalu atas penggunaan karya jurnalisnya untuk melatih aplikasi AI.

    Basbanes dan Gage keduanya adalah mantan jurnalis.

    Pengacara mereka, Michael Richter, mengatakan adalah hal yang "keterlaluan" jika perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan karya mereka untuk memberdayakan industri baru yang bernilai miliaran dolar tanpa kompensasi apa pun. Demikian disiarkan Reuters, Sabtu.

    Baca juga: Buntut kasus Huawei, China peringatkan Microsoft hingga Samsung

    Penerjemah: Fathur Rochman
    Editor: Siti Zulaikha
    Copyright © ANTARA 2024

    Tags:
    Komentar
    Additional JS