Toyota Jawab Potensi Produk Mobil dari Kolaborasi dengan BYD di RI - CNN Indonesia

 Toyota Jawab Potensi Produk Mobil dari Kolaborasi dengan BYD di RI

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Produk mobil kolaborasi antara produsen otomotif global sudah jamak ditemui di berbagai negara. Dengan berkolaborasi, perusahaan dapat menekan biaya produksi sehingga harganya menjadi lebih terjangkau dan memiliki pasar yang luas.

Dua perusahaan yang saat ini banyak dibahas yakni perusahaan otomotif asal China, Build Your Dreams (BYD) dan pemanufaktur dari Jepang, Toyota. Kedua perusahaan itu bersatu untuk menghasilkan mobil listrik.

Kedua perusahaan itu saling menguntungkan dalam kolaborasi, dan sejauh ini sudah dirasakan Toyota dengan lahirnya bZ3 hanya untuk konsumennya di China pada tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait ini, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menanggapi kemungkinan hadir di Indonesia.

Sayangnya, Nandi Julyanto Presiden Direktur PT TMMIN mengatakan, sejauh ini belum ada sinyal terkait kerjasama antara BYD dan Toyota akan terwujud di Indonesia.

Untuk diingat, BYD akan mengumumkan hadir di Indonesia pada pekan depan. Perusahaan itu akan memperkenalkan sejumlah model mobil listrik berbasis baterai yang ditopang baterai hasil penelitian dan pengembangan mereka di China.

Kendati demikian, menurut Nandi, pihaknya sangat mendukung langkah apapun demi memajukan industri otomotif dalam negeri terutama menghasilkan mobil ramah lingkungan untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission Indonesia pada 2060.

Namun dijelaskan Nandi, masyarakat harus paham bahwa Toyota menawarkan teknologi mobil ramah lingkungan melalui konsep multy-pathway, bukan fokus menyajikan mobil elektrifikasi semata. Mobil-mobil ini menurut Nandi dihadirkan karena Indonesia punya sumber daya alam.

"Ya kita sih oke-oke saja kalau kita bicara industri otomotif, justru yang kita harapkan adalah mereka (BYD) membuat suatu market baru. Terkait kolaborasi kita sedang pikirkan dan terus kami bicarakan. Kami sebenarnya banyak yang bisa dikolaborasikan untuk menghasilkan mobil (ramah lingkungan), seperti mobil bio fuel, hidrogen. Kita menjajaki dengan banyak pihak" kata Nandi ditemui di Jakarta, Rabu (10/1).

Tahun lalu, Toyota Motor Co dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dalam pembangunan industri baterai untuk mobil listrik di Indonesia. CATL merupakan produsen baterai terbesar dari China.

CATL dikabarkan sudah berinvestasi di Morowali. CATL disebut sudah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan antaranya LG, dan sejumlah merek otomotif tersohor.

Terkait kerjasama Toyota dan CATL, Toyota dan BYD, Nandi menegaskan Toyota Indonesia sangat terbuka dengan siapapun untuk berkolaborasi menghasilkan ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Indonesia punya banyak resources ya. Jadi sebenarnya banyak potensi Indonesia yang masih bisa dimanfaatkan," tutur Nandi.

Meski begitu, Nandi mengingatkan yang terpenting sebuah perusahaan otomotif punya peta jalan yang jelas terkait peralihan menuju kendaraan rendah karbon danramah lingkungan yang menjadi tantangan para perusahaan otomotif.

"Sebenarnya idealnya punya roadmap, punya potensi apa yang bisa digali, tapi pemerintah fokus ke BEV ya enggak apa-apa," ujar Nandi.

Di Indonesia, Toyota memproduksi Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Kedua model ini menggunakan baterai besutan Panasonic.

(mik)

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)