BAKTI Kominfo Genjot Sisa Pembangunan 421 BTS 4G di Papua
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo Fadhilah Mathar menekankan perlunya dukungan yang sangat besar dari berbagai pihak untuk menyelesaikan target pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G sebanyak 421 lokasi di wilayah Papua.
Hal tersebut menyambung harapan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar 630 lokasi BTS 4G di Papua yang terkendala masalah keamanan dapat on air di bulan Juni 2024.
"BAKTI Kominfo mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan 630 lokasi tersisa, dan terus berprogres, kini tersisa sebanyak 421 lokasi yang belum selesai dibangun di Papua, kami perlu dukungan yang sangat besar dan keikhlasan dari Pemerintah Daerah serta masyarakat di Papua," kata Fadhilah, dalam keterangan tertulis, Selasa (27/2/2024).
Hal ini disampaikan Fadhilah dalam 'Pembukaan Rakor Pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G dan Infrastruktur Pendukungnya di Wilayah Papua dan Sekitarnya Tahun 2024' di Jakarta, Senin (26/2/2024). Dalam kesempatan tersebut, Fadhilah menyampaikan pengalamannya terkait proses pembangunan BTS 4G yang sempat terkendala keamanan di wilayah Papua.
"Terakhir saat kami ke salah satu wilayah, kami diinformasikan bahwa pembangunan dapat dilanjutkan disampaikan dan Pemerintah Daerah sudah memberikan jaminan keamanan, lalu tim konsorsium diturunkan, namun terjadi insiden sehingga terpaksa kami harus kembali lagi ke Jakarta. Beberapa perangkat yang sudah kami letakkan di kota-kota distrik terpaksa kami tarik lagi di warehouse yang terdekat," tutur Fadhilah.
Kemudian, Fadhilah menjelaskan mengenai tenggat waktu penyelesaian pembangunan BTS 4G. Di samping itu, pihaknya juga telah mengevaluasi beberapa sites pembangunan yang sudah on air sejak 2021 karena tidak membuahkan progress dengan cukup signifikan karena keamanan yang tidak bisa terjaga.
Sebagai informasi, pembangunan di wilayah Papua ditangani oleh 2 mitra BAKTI Kominfo yaitu Konsorsium Lintasarta-SEI-Huawei dan Konsorsium IBS-ZTE.
"Misalnya paket 3 itu pun terpaksa harus kami relokasi, karena tugas BAKTI bukan hanya sekedar membangun BTS tetapi kami harus memastikan bahwa apa yang dibangun oleh pemerintah itu memberikan manfaat kepada masyarakat di sana, yang artinya kami juga fokus terhadap pemeliharaannya, tanggung jawab terhadap perangkat yang sudah dibangun," kata Fadhilah.
"Ketika misal sudah on air, kemudian ada vandalisme, kerusakan termasuk di wilayah lain, bila itu terjadi membuat kami kesulitan untuk bisa melakukan pengukuran-pengukuran yang pantas terhadap apa yang sudah dibangun oleh pemerintah," sambungnya.
Menurut Fadhilah, digitalisasi adalah cara cepat untuk mengejar pembangunan di wilayah lain, khususnya dalam akses pendidikan.
"Anak-anak bisa dengan mudah mengakses pendidikan. Selanjutnya Bapak Danny Januar Ismawan selaku Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo juga akan memberikan informasi penting terkait penyediaan akses internet secara bertahap," jelas Fadhilah.
"Sampai dengan 2025 di sekitar 3.000 lokasi di wilayah Papua dan itu difokuskan pada sekolah, puskesmas, kantor desa dan sentral produksi masyarakat," sambungnya.
Lebih lanjut, pembangunan BTS 4G akan dilakukan secara bertahap dari 2024-2025. Diperlukan perhatian lebih melalui usulan yang valid dari pemerintah daerah untuk mencapai cita-cita memajukan Papua bersama dan dapat dilakukan secara cepat, terukur, transparan, serta tidak ada penyimpangan dari aspek keuangan negara.
"Mudah-mudahan ini menjadi komitmen kita bersama selama 2 hari ini, kami akan standby mendengar apa yang bapak ibu perlukan dari BAKTI untuk penyelesaian itu. Demikian juga rekan-rekan juga akan mendengar apa yang bisa kami lakukan," kata Fadhilah.
"Sekali lagi mudah-mudahan Tuhan menjaga kita, memberkati kita, di bulan Juni 2024 ini, semuanya bisa kita selesaikan," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar