Harga Beras di Papua Cetak Rekor Termahal, Bapanas Salahkan Iklim
Petugas Bulog Papua salurkan beras SPHP kepada pedagang di pasar tradisional, Kota Jayapura, Papua (Foto: Antara).
Siapa bilang harga beras saat ini, sudah turun? Rata-rata nasional, harga beras premium maupun medium masih tinggi. Bahkan di Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan harga beras di atas Rp23 ribu per kilogram (kg).
Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), dikutip Kamis (29/2/2024), pukul 14.40 WIB, rata-rata harga beras premium secara nasional, mengalami kenaikan 0,12 persen, menjadi Rp16.430 per kilogram (kg). Sedangkan beras medium naik 0,21 persen menjadi Rp14.330/kg.
Khusus Provinsi Papua Tengah, harga beras premium rata-rata mencapai Rp23.900/kg. Untuk beras medium dibanderol Rp17.010/kg. Sedangkan Provinsi Papua Pegunungan, harga beras premium lebih mahal lagi yakni Rp24.490/kg. Beras medium dibanderol Rp20.980/kg.
Anehnya, masih menurut data panel harga Bapanas, harga beras medium termahal level provinsi, berada di Papua Selatan senilai Rp20.980/kg. Namun, harga harga beras premium di provinsi anyar ini lebh murah ketimbang Papua Tengah maupun Papua Pegunungan, yakni sebesar Rp18.000/kg. Biasanya, beras premium lebih mahal ketimbang medium.
Selain beras, harga sejumlah bahan pangan, masih mahal. Sebut saja telur ayam ras, harganya Rp30.540 per kg. Biasanya harga telur ayam berkisar Rp26 ribu-Rp27 ribu/kg.
Demikian pula harga cabai masih di ats Rp60 ribu/kg. Untuk cabai rawit merah dibanderol Rp63.260/kg dan cabai merah keriting Rp66.520/kg. Harga daging sapi mencapai Rp134.490/kg, daging ayam ras Rp37.010/kg. Harga bawang merah Rp34.080/kg dan bawang putih Rp39.090/kg.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengakui masih tingginya harga bahan pangan. semuanya disebabkan karena turunnya produksi dan iklim.
“Cuaca juga berpengaruh (terhadap kenaikan harga cabai keriting), tapi karena dari sisi produksi seluruh harga di petani sudah tinggi semua. Di Gorontalo masih murah Rp40.000, Kepulauan Riau sudah Rp100.000,” kata Maino.
Maino mengatakan, harga cabai yang diprediksi mengalami kenaikan jelang Ramadan, ternyata hanya cabai keriting. Harga cabai rawit, belum terjadi kenaikan yang signifikan.
Sementara daging ayam dan telur ayam mengalami kenaikan harga lantaran jagung pakan mahal. Dampaknya, biaya produksi naik. “Jagung mahal, pakan mahal, Normalnya Rp7.000 sampai Rp8.000, sekarang Rp9.000 sampai Rp10.000. Peternak sudah menghitung kalau harganya sekian, tekor dia. Makanya beberapa sudah tidak beternak lagi.” ujar Maino.
Sedangkan untuk beras, kata Maino, kenaikan harganya terjadi karena belum panen raya yang disebut mengalami kemunduran pada Maret dan April 2024. “Beras harga masih tinggi karena belum panen,” imbuhnya.
Komentar
Posting Komentar