Rusia Produksi 100 Tank Tiap Bulan, Tapi...

Baru-baru ini, intelijen Inggris menyebut bahwa Rusia mampu memproduksi lebih dari 100 tank setiap bulan. Akan tetapi menurut pakar, kemungkinan Rusia banyak memperbaiki model tank lama dan tidak bisa terus melakukannya.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan akhir bulan lalu jika Rusia telah kehilangan hingga 365 tank tempur utama sejak bulan Oktober namun mungkin bisa menghasilkan setidaknya 100 unit sebulan. Artinya, Rusia bisa langsung menggantinya.
Namun William Alberque, analis International Institute for Strategic Studies, mengatakan bahwa angka tersebut hanya mungkin terjadi jika Rusia mengeluarkan tank tua yang sudah ada dan disimpan. Menurutnya, mereka takkan mampu memproduksi tank baru dengan kecepatan seperti itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alberque menambahkan Rusia takkan dapat mengandalkan metode ini dalam jangka panjang, karena stoknya terbatas. Nicholas Drummond, seorang analis pertahanan, setuju dan mengatakan Rusia mengandalkan model lama karena kemampuannya memproduksi model baru terbatas. Dia menyebut beberapa tank akan menjadi mesin yang hampir setara dengan 'kualitas museum'.
Rusia telah menggunakan model tank berusia puluhan tahun untuk invasinya ke Ukraina, seperti T-62 yang mulai beroperasi tahun 1960-an. Drummond sendiri skeptis bahwa Rusia dapat membuat 100 tank tua siap tempur dalam sebulan. Menurutnya, jumlah tersebut tidak kredibel. Kemenhan Inggris belum menanggapinya.
George Barros, pakar Rusia, mengatakan bahwa informasi sumber terbuka menunjukkan bahwa Rusia membuat hingga 35 tank per bulan pada bulan September, namun tidak jelas berapa angka tersebut sekarang. Dia mengatakan bahwa mencapai produksi 100 tank sejalan dengan target yang ditetapkan tahun lalu, ketika Rusia menyatakan ingin membuat 1.500 tank, sekitar 125 tank per bulan.
Dikutip detikINET dari Insider, Rusia harus beralih ke tank-tank yang lebih tua setelah Ukraina menghancurkan banyak model-model barunya di awal invasi. Pakar menilai tank-tank tua ini masih bisa menimbulkan masalah bagi Ukraina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar