Selama 5 Tahun, Hacker China Berhasil Menyusup ke Jaringan Internet AS Tanpa Ketahuan
Selama 5 Tahun, Hacker China Berhasil Menyusup ke Jaringan Internet AS Tanpa Ketahuan (Foto: unsplash)
JAKARTA, iNews.id - Grup hacker asal China Volt Typhoon dikabarkan berhasil menyusup ke jaringan infrastruktur internet Amerika Serikat (AS) tanpa diketahui. Aktivitas ilegal ini ternyata sudah berlangsung selama 5 tahun.
Menurut CISA, NSA, FBI, dan lembaga mitra Five Eyes, hacker Volt Typhoon dikenal sering menggunakan teknik hidup di luar lahan (LOTL) sebagai bagian dari serangan mereka terhadap organisasi infrastruktur penting.
Baca Juga

Grup hacker asal China ini menggunakan akun yang dicuri. Lalu memanfaatkan keamanan operasional yang kuat, di mana memungkinkan mereka menghindari deteksi dan mempertahankan persistensi jangka panjang pada sistem yang disusupi.
"Faktanya, lembaga pembuat kebijakan di AS baru-baru ini mengamati indikasi aktor Volt Typhoon mempertahankan akses dan pijakan di lingkungan TI korban setidaknya selama lima tahun,” kata gabungan lembaga tersebut.
Baca Juga

"Hacker Volt Typhoon melakukan pengintaian pra-eksploitasi secara ekstensif untuk mempelajari organisasi target dan lingkungannya, menyesuaikan taktik, teknik, dan prosedur (TTP) mereka dengan lingkungan korban," tuturnya.
Sebagaimana dikutip dari Bleeping Computer, hacker telah berhasil menembus jaringan beberapa organisasi infrastruktur penting di seluruh AS dan menargetkan sektor komunikasi, energi, transportasi, dan air/air limbah.
Baca Juga

Target dan taktik mereka juga berbeda dari aktivitas spionase dunia maya pada umumnya, sehingga bisa disimpulkan kelompok tersebut bertujuan untuk memposisikan diri dalam jaringan yang memberi mereka akses ke aset Teknologi Operasional (OT) dengan tujuan akhir mengganggu infrastruktur penting.
Pihak berwenang AS juga khawatir jika Volt Typhoon mengeksploitasi akses ke jaringan penting ini untuk menimbulkan dampak yang mengganggu, terutama di tengah potensi konflik militer atau ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini.
Baca Juga

"Para pelaku Volt Typhoon berusaha untuk menempatkan diri mereka sendir, menggunakan teknik hidup di luar lahan (LOTL) di jaringan TI untuk melakukan aktivitas dunia maya yang mengganggu atau merusak infrastruktur penting AS jika terjadi krisis besar atau konflik dengan AS," tutup CISA.
Editor : Dini Listiyani
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar