Alasan Pelaku Industri Getol Bangun Data Center di Indonesia - Selular ID

 

Alasan Pelaku Industri Getol Bangun Data Center di Indonesia - Selular

JAKARTA, SELULAR.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan alasan Indonesia menjadi target untuk membangun data center oleh pelaku industri.

Hal tersebut Direktur Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan katakan saat peresmian data center EDGE2 di Kuningan, Jakarta, Rabu (28/2/2024) kemarin.

Semuel mengatakan jika Indonesia, Malaysia dan Singapura jadi tempat para pelaku industri untuk membangun data center.

Mereka tidak hanya memberikan layanan cloud bagi pasar Indonesia saja, tapi juga wilayah sekitar Asia Tenggara.

TONTON JUGA:

“Kenapa para pemain besar ini bisa meletakkan data center [di Indonesia] untuk memberikan layanan cloud?” kata Semuel kepada Selular.

“Karena kalau kita bicara tentang data center, kita bicara tentang cloud, bicara tentang ketersediaan energi,” sambungnya.

Baca juga: Anak Usaha Indonet Rilis Data Center EDGE2, Terbesar di Jakarta

Soal energi, lanjut dia, kedepannya yang dibutuhkan adalah energi green.

Pasalnya, semua data center menuju ke operasional yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan.

Indonesia masih punya banyak cadangan energi green.

Itu yang menjadi alasan RI jadi rebutan tempat membangun data center.

“Makanya mereka meletakkan data center di Indonesia. Bukan hanya untuk melayani Indonesia, tapi juga melayani kawasan,” tegasnya.

Baca juga: Jenis-jenis Penyimpanan Data yang Ada di Data Center

Dampak pertama yang dirasakan karena pembangunan data center ini jelas dari sisi penyerapan tenaga kerja.

Data center yang ada di Indonesia pasti membutuhkan tenaga kerja lokal, karena akan mahal jika mereka ambil dari luar negeri.

“Nah ini yang kita lakukan juga di Kominfo, yakni melakukan pelatihan-pelatihan khususnya terkait cloud computing. Itu bisa diikuti di program Kominfo dan gratis. Namanya digital talent scholarship,” ujar Semuel.

“Itu ada pelatihan 3-6 bulan tergantung subjek yang diambil untuk menyiapkan SDM yang mumpuni untuk menangkap peluang-peluang lapangan pekerjaan yang baru ni.” pungkasnya.

Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Suharno
Suharno

JAKARTA, SELULAR.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan alasan Indonesia menjadi target untuk membangun data center oleh pelaku industri.

Hal tersebut Direktur Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan katakan saat peresmian data center EDGE2 di Kuningan, Jakarta, Rabu (28/2/2024) kemarin.

Semuel mengatakan jika Indonesia, Malaysia dan Singapura jadi tempat para pelaku industri untuk membangun data center.

Mereka tidak hanya memberikan layanan cloud bagi pasar Indonesia saja, tapi juga wilayah sekitar Asia Tenggara.

TONTON JUGA:

“Kenapa para pemain besar ini bisa meletakkan data center [di Indonesia] untuk memberikan layanan cloud?” kata Semuel kepada Selular.

“Karena kalau kita bicara tentang data center, kita bicara tentang cloud, bicara tentang ketersediaan energi,” sambungnya.

Baca juga: Anak Usaha Indonet Rilis Data Center EDGE2, Terbesar di Jakarta

Soal energi, lanjut dia, kedepannya yang dibutuhkan adalah energi green.

Pasalnya, semua data center menuju ke operasional yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan.

Indonesia masih punya banyak cadangan energi green.

Itu yang menjadi alasan RI jadi rebutan tempat membangun data center.

“Makanya mereka meletakkan data center di Indonesia. Bukan hanya untuk melayani Indonesia, tapi juga melayani kawasan,” tegasnya.

Baca juga: Jenis-jenis Penyimpanan Data yang Ada di Data Center

Dampak pertama yang dirasakan karena pembangunan data center ini jelas dari sisi penyerapan tenaga kerja.

Data center yang ada di Indonesia pasti membutuhkan tenaga kerja lokal, karena akan mahal jika mereka ambil dari luar negeri.

“Nah ini yang kita lakukan juga di Kominfo, yakni melakukan pelatihan-pelatihan khususnya terkait cloud computing. Itu bisa diikuti di program Kominfo dan gratis. Namanya digital talent scholarship,” ujar Semuel.

“Itu ada pelatihan 3-6 bulan tergantung subjek yang diambil untuk menyiapkan SDM yang mumpuni untuk menangkap peluang-peluang lapangan pekerjaan yang baru ni.” pungkasnya.

Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin