Intelijen AS Dituding Ternak Akun Medsos Palsu untuk "Serang" China - Deitk - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Intelijen AS Dituding Ternak Akun Medsos Palsu untuk "Serang" China - Deitk

Share This
Responsive Ads Here

 

Intelijen AS Dituding Ternak Akun Medsos Palsu untuk "Serang" China

Jakarta 

-

Badan intelijen Amerika Serikat CIA dituding melakukan operasi rahasia untuk "menyerang" pejabat China di media sosial.

Tujuannya untuk mengubah opini publik terhadap China, yaitu lewat berbagai bocoran intelijen dan berita negatif, yang disebar lewat berbagai akun media sosial, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (18/3/2024).

Dalam laporannya, Reuters menyebut operasi rahasia ini dimulai sejak tahun 2019, dengan tujuan awal menyebarkan ketakutan terhadap pemerintah China yang dipimpin presiden Xi Jinping.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya ini, para agen CIA dituding membuat banyak akun palsu di berbagai media sosial untuk menyebarkan rumor. Misalnya tudingan terhadap anggota Partai Komunis China yang menyebunyikan kekayaan mereka di luar China, juga mengkritisi proyek pemerintah China seperti proyek pendanaan infrastruktur mereka di berbagai negara yang dianggap sebagai proyek yang korup.

Reuters juga menyebut operasi rahasia ini mendapat izin dari presiden AS saat itu, yaitu Donald Trump. Operasinya juga tak terbatas dilakukan di China, karena juga merambah negara-negara lain di Asia Tenggara, Afrika, dan Pasifik Selatan.

Salah satu proyek yang diserang oleh operasi ini adalah Belt and Road Initiative, yang programnya adalah memberikan bantuan serta pinjaman untuk pembangunan infrastruktur.

Operasi yang menyebarkan propaganda lewat media sosial seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Namun biasanya operasi ini dilakukan negara lain untuk menyerang AS, seperti yang dilakukan Rusia terhadap AS.

Lalu Rolling Stone juga pernah menulis laporan yang menyebut ada jaringan di China yang tugasnya menyebarkan berita bohong ke pengguna media sosial di Eropa.

Di sisi lain, politisi AS menuding pemerintah China menggunakan TikTok untuk memata-matai pengguna di AS, juga menyebarkan propaganda dari China.

Simak Video "Tampang Pemalak Bertopeng Superhero di Palembang saat Ditangkap Polisi"



(asj/asj)
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages