Permasalahan Jaringan Internet di Papua Mananti Penuntasan - Kompas

 

Permasalahan Jaringan Internet di Papua Mananti Penuntasan - Kompas

 ›
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI

Bakti menargetkan menyelesaikan pembangunan BTS 4G sebanyak 421 dari 630 lokasi di wilayah Papua hingga Juni 2024.

 · 2 menit baca

JAYAPURA, KOMPAS — Masalah jaringan internet di wilayah Papua belum kunjung terselesaikan. Di Kabupaten Jayawijaya, misalnya, sebagai ibu kota Provinsi Papua Pegunungan, jaringan internet hanya bisa diakses di lokasi tertentu.

Penjabat Bupati Jayawijaya Sumule Tumbo mengungkapkan, permasalahan ini telah disampaikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam rapat koordinasi tentang Pembangunan BTS 4G dan Infrastruktur pendukungnya di wilayah Papua pada akhir Februari 2024 lalu. Sumule berharap, penyelesaian masalah blank spot di wilayahnya bisa dituntaskan sesuai target pemerintah pada pertengahan 2024.

”Kami sudah sampaikan dan meminta untuk koordinasi lebih lanjut (di Jayawijaya) pada 15 Maret 2024 nanti. Dalam pertemuan tersebut, koordinasi untuk memetakan penyelesaian hambatan pembangunan menara BTS di sejumlah blank spot,” kata Sumule saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Terobosan Papua Pegunungan Mengatasi Ketertinggalan Pembangunan Manusia

Sumule menyampaikan, permasalahan ini harus segera diatasi karena infrastruktur telekomunikasi menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat. Selain itu, juga berkaitan sebagai infrastruktur dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik.

Kompas juga merasakan permasalahan ini saat berada di Wamena, pusat kota Kabupaten Jayawijaya, pada akhir 2023 lalu. Sinyal internet hanya bisa diakses di kawasan tertentu, seperti Bandara Udara Wamena.

Di sejumlah lokasi, seperti di taman kota hingga jalan-jalan di pusat kota, warga sulit untuk mengakses sinyal internet 3G ataupun 4G. Rahul (23), warga yang bekerja sebagai staf di Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, mengungkapkan dirinya hanya bisa mengandalkan sinyal internet kantor untuk keperluan kerja dan pribadi.

”Ini (permasalahan sinyal internet) sudah saya rasakan sepanjang umur saya. Orang lain juga sepertinya merasakan hal yang sama, sampai bosan untuk mengeluh,” ucap Rahul.

Warga lainnya, Ardiles (32), yang bekerja sebagai pengusaha di bidang kuliner, mengungkapkan pentingnya kebutuhan internet. Dia meyakini, internet merupakan kebutuhan krusial dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.

”Kebutuhan internet penting, seperti kami pengusaha UMKM, perlu untuk memperluas jangkauan pasar serta pengembangan lain usaha kami,” ujarnya.

Baca juga: Menyoal Harga dan Gangguan Layanan Internet Seluler di Indonesia

Upaya koordinasi

Sumule menyebut, Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) telah bersedia untuk berkoordinasi dengan pihak Telkom untuk menuntaskan target pembangunan BTS di sejumlah wilayah di Kabupaten Jayawijaya.

Selain Pemkab Jayawijaya, turut hadir 17 perwakilan pemerintah kabupaten/kota di wilayah Papua dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan pada 26-27 Februari 2024 di Jakarta tersebut.

Saat rapat koordinasi, Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar menyatakan, pihaknya akan mengupayakan permasalahan sinyal internet di Papua. Fadhilah menyebut, pihaknya akan menyelesaikan target pembangunan BTS 4G sebanyak 421 lokasi di wilayah Papua. Hal tersebut menyambung harapan Presiden Joko Widodo agar 630 lokasi BTS 4G di Papua yang terkendala masalah keamanan dapat mengudara pada Juni 2024.

Ini sudah saya rasakan sepanjang umur saya. Orang lain juga sepertinya merasakan hal yang sama, sampai bosan untuk mengeluh.

”Kini tersisa 421 lokasi yang belum selesai dibangun di Papua. Kami perlu dukungan yang sangat besar dan keikhlasan dari pemerintah daerah serta masyarakat di Papua,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Staf khusus Wakil perwakilan Menteri Dalam Negeri, Rudy Siahaan, menyatakan, dukungan dari berbagai pihak termasuk pemda diperlukan untuk pembangunan BTS 4G di wilayah Papua.

”Masalah lahan perlu kita komunikasikan kepada teman-teman pemda, khususnya titik-titik yang akan ditentukan. Masalah lahan ini menjadi hal yang cukup penting. Selain itu, juga kalau sudah selesai pembangunan, pemeliharaan juga dapat terjaga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (27/2/2024).

Editor:

SIWI YUNITA CAHYANINGRUM

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)