Sejarah Penemuan GPS dan Perkembangannya
JAKARTA - Pada zaman yang serba cepat ini, kebutuhan untuk mengetahui dan menentukan arah ke suatu tempat dengan mudah menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, diciptakanlah sebuah alat bernama Global Positioning System (GPS).
Global Positioning System (GPS) adalah teknologi yang memudahkan manusia bernavigasi saat berkendara maupun saat berjalan kaki. Di awal perkembangannya, teknologi GPS digunakan untuk sistem navigasi global kendaraan militer, baik darat maupun udara. Sementara penggunaan GPS bagi warga sipil kala itu masih terbatas. Tapi kini, teknologi GPS bisa dipakai semua orang yang memiliki smartphone dan koneksi internet.
Sebelum ditemukannya GPS untuk melacak lokasi, orang zaman dulu menggunakan tanda-tanda alam seperti pepohonan atau pegunungan sebagai petunjuk untuk mencari arah. Namun, sebenarnya tanda tersebut bukanlah hal yang tepat untuk menentukan lokasi keberadaan suatu objek.
Bahwasannya alam bisa saja berubah karena berbagai faktor, seperti bencana alam yang dapat menghilangkan tanda-tanda tersebut. Oleh sebab itu, orang-orang dimasa lalu mulai memikirkan bagaimana caranya menggantikan tanda-tanda alam tersebut, agar dijadikan sesuatu yang dapat menentukan arah atau objek. Akhirnya terciptalah sebuah alat yang bernama kompas, dimana orang terdahulu bisa menemukan arah lokasi dengan menggunakan alat tersebut.
Awal Mula
Melansir dari Aerospace, penemuan GPS berawal saat Rusia meluncurkan Sputnik sebagai satelit pertama yang berhasil mengorbit bumi pada tahun 1957. Saat Sputnik mengorbit planet ini, satelit memancarkan sinyal radio. Sekelompok ilmuwan di Applied Physics Laboratory (APL) di Universitas Johns Hopkins mengamati fenomena aneh, yaitu frekuensi sinyal radio yang ditransmisikan oleh Sputnik meningkat saat satelit mendekat, dan frekuensi sinyal menurun saat bergerak menjauh.
Pergeseran ini dikenal dalam fisika sebagai Efek Doppler. Memanfaatkan Efek Doppler Sputnik memungkinkan para ilmuwan menggunakan sinyal radio untuk melacak pergerakan satelit dari tanah. Mereka kemudian memperluas gagasannya, yaitu “Jika lokasi satelit dapat ditentukan dari tanah melalui pergeseran frekuensi sinyal radionya, maka lokasi penerima di darat dapat ditentukan oleh jaraknya dari satelit”.
Pada 1958, Advanced Research Projects Agency (ARPA) menggunakan prinsip ini untuk mengembangkan Transit, sistem navigasi satelit global pertama di dunia. Satelit pertama untuk Transit diluncurkan pada tahun 1960 dan konsepnya, yang dikembangkan oleh APL Universitas John Hopkins, mampu menyediakan navigasi untuk pengguna militer dan komersial, termasuk kapal selam rudal Angkatan Laut.
Program ini dialihkan ke Angkatan Laut pada pertengahan 1960-an dan pada tahun 1968 sebuah konstelasi 36 satelit beroperasi penuh. Teknologi Transit memberikan akurasi hingga puluhan meter dan dipuji karena meningkatkan akurasi peta wilayah daratan Bumi hingga hampir dua kali lipat dan membantu meningkatkan penerimaan navigasi satelit.
Perkembangan GPS
Sistem navigasi GPS pertama kali dirancang pada tahun 1970 oleh Departemen Pertahanan Militer Amerika Serikat. Sebelum GPS diciptakan, militer Amerika telah memiliki beberapa jenis sistem navigasi, di antaranya LORAN (Long Range Radio Navigation), VOR (VHF Omni-directional Radio) dan OMEGA. Tapi keakuratan sistem navigasi tersebut masih lemah dan tak mampu menjangkau skala global. Oleh karenanya, penemuan GPS adalah terobosan baru dan termutakhir dalam sistem navigasi militer.
Di tahun 1974, satelit GPS pertama diluncurkan di Amerika, disusul oleh beberapa satelit di tahun-tahun berikutnya. Semua satelit yang diluncurkan ke angkasa membentuk konstelasi yang menjangkau segala penjuru. Barulah di tahun 1994, para ilmuwan mengumumkan sistem GPS telah dapat beroperasi sepenuhnya.
Sosok yang paling berpengaruh dalam penemuan teknologi GPS adalah Ivan Getting, salah satu ilmuwan MIT. Getting memiliki konsep dan gagasan besar tentang pemanfaatan sinyal radio yang dipancarkan satelit Sputnik. Alhasil saat dia mengusulkan rancangan sistem GPS, pemerintah Amerika bersedia menggelontorkan dana besar untuk membangun sistem GPS.
Di bawah arahan Dr. Getting pula, insinyur dan ilmuwan Aerospace mempelajari penggunaan satelit sebagai dasar sistem navigasi untuk kendaraan yang bergerak cepat dalam gambaran tiga dimensi, yang pada akhirnya mengembangkan konsep yang penting bagi teknologi GPS.
Jangkauan GPS terus berkembang hingga ke dalam kehidupan warga sipil. Teknologi GPS komersil muncul untuk pertama kalinya di ponsel pada tahun 1999 ketika Benefon merilis Benefon Esc. Teknologi GPS ini juga mulai muncul di mobil.
Pada tahun 2000, diakui bahwa sistem tersebut perlu dimodernisasi untuk memenuhi aplikasi militer dan sipil yang berkembang pesat. Strategi untuk menambahkan sinyal baru ke satelit yang belum diluncurkan dikembangkan, sementara memenuhi persyaratan modern penuh akan mengambil program baru, yang disebut GPS III.
Dampak teknologi GPS yang telah berkembang dari zaman ke zaman ini tentu sangat bermanfaat dalam kegiatan manusia. Tak hanya digunakan sebagai penunjuk arah, GPS memiliki multifungsi sebagai pendeteksi bencana alam, cuaca bahkan pergeseran tanah.
Komentar
Posting Komentar