Begini Cara Pedagang Akali Kenaikan Harga Elektronik biar Tetap Laku - detik

 

Begini Cara Pedagang Akali Kenaikan Harga Elektronik biar Tetap Laku

Jakarta 

-

Tingginya nilai mata uang dolar AS bisa membuat sejumlah produk elektronik seperti perangkat komputer ikut mengalami kenaikan harga. Kondisi ini membuat para penjual perangkat komputer harus memutar otak agar barang dagangannya tetap laku meski mengalami kenaikan harga.

Salah seorang penjual perangkat komputer di kawasan Hardco Mangga Dua, Jakarta Utara, bernama Luci mengatakan toko yang dikelolanya harus membuat berbagai promo agar penjualan produk elektronik miliknya tidak sepi peminat.

Promo yang dimaksud seperti menjual produk-produk yang mengalami kenaikan harga dalam bentuk paket dan mendapat tambahan satu produk gratis lainnya. Produk gratis yang diberikan biasanya merupakan stok lama yang tidak ikut mengalami kenaikan harga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi misalkan barang yang naik itu apa, harganya berapa, pembelian sepuluh (unit) biasanya free satu. Dibuat program seperti itu biar sama-sama bisa keluar," kata Luci saat ditemui detikcom di kawasan itu, Senin (22/4/2024).

"Atau misalkan pembelian dengan total nilainya Rp 10 juta diberikan flashdisk satu atau mouse satu gratis," jelasnya lagi.

Atau jika stok lama masih mencukupi permintaan pembeli, Luci lebih memilih untuk menjual produk tersebut karena tidak ikut mengalami kenaikan harga. Dengan begitu produk yang dijualnya bisa lebih murah dari harga pasaran saat ini.

"Saya juga berusaha kalau masih punya stok yang lama, ya saya mendingan jual stok lama dulu dengan harga masih yang lama (sebelum kenaikan). Kalau memang sudah stok baru, mau tidak mau kita jual dengan harga baru," ucap Luci.

Menurutnya cara-cara seperti ini menjadi penting untuk menjaga daya saing toko elektronik miliknya dengan yang lain. Meski ia tidak memungkiri jika cara-cara ini bisa mengurangi keuntungan bersih toko.

"Kita harus punya program-program seperti itu karena biar sama-sama bisa keluar (terjual) barangnya (baik yang sudah naik ataupun yang masih stabil). Biar mutar juga kan uangnya," terangnya.

"Kalau kita masih ada untung Rp 30.000, ada Rp 40.000, ada pemasukan sendikit nggak apa-apa lah, yang penting perputara (uang) ada. Kan kita masih harus bayar sewa toko, bayar karyawan, dan sebagainya," pungkas Luci.

(fdl/fdl)

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin