Elon Musk Tolak Perintah Pengadilan Brasil Blokir Akun Tertentu di X - CNN Indonesia

 

Elon Musk Tolak Perintah Pengadilan Brasil Blokir Akun Tertentu di X

Senin, 08 Apr 2024 11:30 WIB

Pemilik platform media sosial X Elon Musk menentang keputusan pengadilan Brasil untuk memblokir akun-akun populer tertentu di negara tersebut. (AP/Susan Walsh).

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Pemilik platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Elon Musk, menentang keputusan pengadilan Brasil untuk memblokir akun-akun populer tertentu di negara tersebut.

Menurut Musk, perintah tersebut dapat menyebabkan hilangnya pendapatan total dan penutupan kantor X di Brasil. Karena itu, jika memungkinkan, ia akan menantang pengadilan Brasil secara hukum.

"Hakim ini telah menerapkan denda besar-besaran, mengancam akan menangkap karyawan kami dan memutus akses ke X di Brasil," kata Musk ketika merujuk pada unggahan pengguna X, seperti dikutip Reuters, Sabtu (6/4).

Ia menambahkan perintah untuk memblokir akun-akun tertentu merupakan tindakan keras terhadap kebebasan berpendapat yang dilakukan oleh Hakim Agung Alexandre de Moraes.

Sementara itu, Mahkamah Agung membuka penyelidikan terhadap Musk setelah ia mengatakan akan mengaktifkan kembali akun X yang diperintahkan hakim untuk diblokir. Musk mengatakan X akan mencabut semua pembatasan karena tidak konstitusional dan meminta Moraes untuk mengundurkan diri.

Baik Musk maupun pihak berwenang Brasil tidak mengungkapkan akun media sosial mana yang diperintahkan untuk diblokir. Perintah pemblokiran tersebut juga tidak jelas kapan dikeluarkan oleh pemerintah Brasil.

Namun Hakim Moraes disebut sedang menyelidiki "milisi digital" yang dituduh menyebarkan berita palsu dan pesan kebencian pada masa pemerintahan mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro dan juga memimpin penyelidikan atas dugaan upaya kudeta yang dilakukan Bolsonaro.

Musk pun kemudian menuduh Moraes dengan berani dan berulang kali mengkhianati konstitusi dan rakyat Brasil.

(fby/sfr)

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)