Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Bakal Hambat Mobil Listrik
Minggu, 05 Mei 2024 05:11 WIB
Menurut Moeldoko insentif mobil hybrid tak bisa diberikan secara mudah dan berpotensi membuat pertumbuhan mobil listrik tak berjalan baik. (CNNIndonesia/Feri Agus Setyawan)
--
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengatakan insentif mobil hybrid bisa membuat pertumbuhan mobil listrik tak berjalan baik.
Dia mengatakan demikian saat ditanya terkait upaya pemberian insentif buat mobil hybrid yang sedang dinanti banyak produsen.
"Tidak bisa dengan mudah berikan izin (insentif ke mobil hybrid) nanti untuk mobil listriknya enggak akan bertumbuh dengan baik," kata Moeldoko di hari penutupan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (4/5), diberitakan Antara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi PEVS pada Jumat (3/5) sambil didampingi Moeldoko mengatakan insentif mobil hybrid sedang dibicarakan oleh dua menteri.
"Masih dibicarakan dengan menteri ekonomi dan perindustrian," ucap Jokowi.
Moeldoko mengatakan pemberian insentif buat mobil hybrid perlu dipelajari, termasuk kegunaannya untuk lingkungan dan perekonomian.
"Memang sedang digodok, makanya kemarin Presiden waktu ditanya bilang tunggu dulu. Hybrid juga perlu penelaahan lebih dalam, pada situasi tertentu sudah pengurangan bensin. Namun kajian-kajian ini harus lebih dalam lagi," ucap dia.
Moeldoko ketua asosiasi banyak produsen kendaraan listrik dan juga menjabat Kepala Staf Kepresidenan mengatakan mobil hybrid tak bisa dikategorikan sebagai mobil listrik lantaran masih menggunakan bensin.
"Saya sebagai ketua Periklindo tidak saya masukkan (mobil hybrid ke kategori EV), EV ya EV murni, jadi kalau hybrid menurut saya tidak dalam kategori EV. Tapi sebagai Kepala Staf Presiden tunggu saja dulu," ujar Moeldoko.
Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mobil hybrid mengalami pertumbuhan penjualan lebih besar dari mobil listrik.
Pada 2022 penjualan mobil hybrid dan mobil listrik bareng di level 10 ribuan unit. Namun pada 2023 mobil hybrid naik lebih 500 persen menjadi 54.179 unit sedangkan mobil listrik hanya meningkat 40 persen sebanyak 17.051 unit.
Mobil hybrid berkontribusi 5,4 persen pada penjualan mobil semua merek pada 2023. Sementara mobil listrik hanya 1,7 persen.
Sejauh ini pemerintah sudah memberikan insentif buat mobil listrik, sepeda motor listrik dan bus listrik. Berbagai pihak kini meminta insentif untuk jenis kendaraan lainnya termasuk mobil hybrid dan truk listrik.
(fea)
Komentar
Posting Komentar