Rabu
6Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured

Indonesia Siapkan Satelit Serupa Starlink, Tetapi Berbeda Orbit - Selular ID

5 min read

 

Indonesia Siapkan Satelit Serupa Starlink, Tetapi Berbeda Orbit - Selular ID | Opsitek-1

Indonesia Siapkan Satelit Serupa Starlink, Tetapi Berbeda Orbit - Selular ID | Opsitek-2

JAKARTA, SELULAR.ID – Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan satelit orbit bumi rendah (Low Earth Orbit/LEO) seperti layanan Starlink.

Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengajukan pendaftaran penggunaan 13.400 slot satelit LEO untuk Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku dirinya telah bertemu ITU (International Telecommunication Union) meminta agar Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menempati slot satelit LEO.

Ia menuturkan bahwa layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk berputar secara polaris, yakni dari Utara-Selatan.

TONTON JUGA:

Sementara Indonesia meminta agar satelit LEO berada di ekuatorial, yakni dari Timur-Barat.

Baca juga: Telkomsel Punya Senjata Rahasia Kalahkan Kecepatan Internet Starlink

“Minggu lalu saya ke Jenewa sudah ketemu ITU, saya meminta agar Indonesia diberikan kesempatan untuk slot orbit satelit LEO,” ujarnya saat rapat dengan Komisi I DPR RI, belum lama ini (10/6/2024).

“Karena Starlink ini kalau bola bumi itu polaris, utara selatan. Sedangkan Indonesia ingin yang ekuatorial, yang timur barat. Karena satelit LEO itu selalu muter,” imbuhnya.

Budi menjelaskan bahwa secara hukum internasional, Indonesia hanya mencakup 100 kilometer di atas Bumi yang masih menjadi kedaulatan negara.

Tim Cook Tegaskan AI Akan Perkuat, Bukan Gantikan IPhone: Apple Siapkan Strategi Besar Hadapi Era AI - TabenganBaca juga Tim Cook Tegaskan AI Akan Perkuat, Bukan Gantikan IPhone: Apple Siapkan Strategi Besar Hadapi Era AI - Tabengan

“Di atas 100 km sudah pasar bebas, sehingga kita melobi ITU dan kita juga diberikan kesempatan untuk mengoperasikan satelit LEO,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kemenkominfo Ismail menyampaikan bahwa saat ini Kominfo tengah mengusulkan untuk mengamankan 13.400 slot satelit orbit LEO.

Baca juga: Ekonom UI Sebut Ada Dua Isu Penting Saat Starlink Masuk Indonesia

Dengan mengamankan slot ini, Indonesia akan memiliki satelit lokal LEO.

“Iya, rencananya begitu, diusulkan dulu slot-nya, periode waktunya belum ditentukan, tetapi kami mau usahakan supaya ada alokasi slot satelit LEO,” jelasnya.

SIMAK JUGA:

Ikuti berita Selular.id di Google News

Suharno
Suharno

JAKARTA, SELULAR.ID – Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan satelit orbit bumi rendah (Low Earth Orbit/LEO) seperti layanan Starlink.

IPhone Fold Segera Rilis, Apple Siapkan Desain Tanpa Lipatan | Selular idBaca juga IPhone Fold Segera Rilis, Apple Siapkan Desain Tanpa Lipatan | Selular id

Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengajukan pendaftaran penggunaan 13.400 slot satelit LEO untuk Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku dirinya telah bertemu ITU (International Telecommunication Union) meminta agar Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menempati slot satelit LEO.

Ia menuturkan bahwa layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk berputar secara polaris, yakni dari Utara-Selatan.

TONTON JUGA:

Sementara Indonesia meminta agar satelit LEO berada di ekuatorial, yakni dari Timur-Barat.

Baca juga: Telkomsel Punya Senjata Rahasia Kalahkan Kecepatan Internet Starlink

“Minggu lalu saya ke Jenewa sudah ketemu ITU, saya meminta agar Indonesia diberikan kesempatan untuk slot orbit satelit LEO,” ujarnya saat rapat dengan Komisi I DPR RI, belum lama ini (10/6/2024).

“Karena Starlink ini kalau bola bumi itu polaris, utara selatan. Sedangkan Indonesia ingin yang ekuatorial, yang timur barat. Karena satelit LEO itu selalu muter,” imbuhnya.

Budi menjelaskan bahwa secara hukum internasional, Indonesia hanya mencakup 100 kilometer di atas Bumi yang masih menjadi kedaulatan negara.

“Di atas 100 km sudah pasar bebas, sehingga kita melobi ITU dan kita juga diberikan kesempatan untuk mengoperasikan satelit LEO,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kemenkominfo Ismail menyampaikan bahwa saat ini Kominfo tengah mengusulkan untuk mengamankan 13.400 slot satelit orbit LEO.

Baca juga: Ekonom UI Sebut Ada Dua Isu Penting Saat Starlink Masuk Indonesia

Dengan mengamankan slot ini, Indonesia akan memiliki satelit lokal LEO.

“Iya, rencananya begitu, diusulkan dulu slot-nya, periode waktunya belum ditentukan, tetapi kami mau usahakan supaya ada alokasi slot satelit LEO,” jelasnya.

SIMAK JUGA:

Ikuti berita Selular.id di Google News

Komentar
Additional JS