Kisah Para Red Hat, Pemburu Hacker yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel - Merde

 

Kisah Para Red Hat, Pemburu Hacker yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel

Kisah Para Red Hat, Para pemburu Hacker, Ada yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel

 hacker

Para red hat hacker ini bekerja demi menegakkan keadilan dan kebenaran menurut keyakinan mereka.

Kisah Para Red Hat, Pemburu Hacker yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel

Peristiwa peretasan Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika oleh hacker yang meminta tebusan hingga Rp 131 miliar menjadi sorotan banyak pihak belakangan ini.

Perbuatan meretas data pihak lain lewat jaringan internet dengan tujuan mengambil data adalah kasus pidana yang melanggar hukum.

Orang lain juga bertanya

Namun tidak semua hacker melakukan aksi kejahatan merugikan pihak lain demi uang. Ada juga para hacker yang memiliki tujuan memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Dilansir dari moonlock, para peretas atau hacker memakai banyak "topi." Ada peretasan topi hitam (black hat), tetapi ada juga topi putih (white hat), topi hijau (green hat), topi biru (blue hat), topi merah (red hat), dan lainnya.

Beberapa melakukannya untuk uang. Yang lain berusaha menyebabkan kekacauan dan kerusakan atau hanya mencari sensasi. 

Ada yang mencari balas dendam, sementara yang lain berjuang untuk keadilan. 

Dan tidak jarang seorang peretas menukar satu "topi" dengan yang lain.

Dari semua jenis peretas yang berbeda, peretas topi merah (red hat) adalah unik dan sangat menarik. Mereka menghadapi risiko dan bahaya dari sisi hukum.

Mereka bahkan dapat mengaduk sarang lebah kelompok kriminal internasional yang bergerak di dunia digital dengan berbahaya.

Definisi peretasan topi merah

Seorang peretas red hat, juga dikenal sebagai "peretas vigilante," menggunakan keterampilan mereka melawan penjahat siber dan organisasi yang tidak memenuhi nilai moral atau standar keadilan tinggi mereka sendiri.

Seperti vigilante lainnya, mereka bertindak di luar hukum dan bersedia melanggar aturan jika diperlukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.


Secara keseluruhan, peretas red hat didorong oleh rasa keadilan dan keinginan untuk membangun dunia yang lebih aman, lebih adil, dan lebih mudah diakses — berdasarkan standar mereka.


Karena sifat pekerjaan mereka, peretas red hat memerlukan kerahasiaan dan anonimitas, serta harus memiliki kemampuan komputer tingkat lanjut, pemahaman mendalam tentang peristiwa terkini dan sejarah internasional, serta keterampilan penelitian yang kuat.

Mereka tidak termotivasi oleh ketenaran, meskipun mereka mungkin mencari pengakuan atas pekerjaan mereka atau masalah yang mereka perjuangkan. Mereka juga tidak termotivasi oleh keuntungan finansial.

Biasanya, peretas seperti itu bekerja sendiri, tetapi mereka mungkin sesekali bekerja sama untuk menggabungkan sumber daya. Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.


Organisasi peretas topi merah yang paling terkenal adalah Anonymous. Dijelaskan oleh beberapa orang sebagai pejuang kebebasan dan oleh yang lain sebagai teroris siber, Anonymous terutama berfokus pada meretas organisasi pemerintah. Peretas topi merah ini biasanya menyerang dan mengambil tindakan agresif terhadap peretas topi hitam juga.

Pada 2013, kelompok peretas atau hacker Anonymous mengaku telah meretas situs milik badan intelijen Israel yang terkenal sebagai agen mata-mata terbaik dunia, Mossad.

Dari peretasan yang dilakukan, Anonymous mengklaim berhasil mengakses dan merilis data pribadi milik 35.000 agen Mossad, termasuk yang kini menjadi pejabat Israel, politisi, pemimpin politik, dan anggota kepolisian.

Pada April lalu kelompok bernama Anonymous for Justice mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber ke situs pemerintah Israel karena alasan membela Palestina.

Aksi mereka termasuk pengambilan data hampir 300 gigabita. Di situs web mereka, kelompok tersebut mengatakan akan terus menyerang Israel "sampai perang di Gaza berhenti."

Kelompok ini menerbitkan file yang mereka katakan  diperoleh dalam

Peretas topi merah terkadang bahkan berkolaborasi langsung dengan kelompok lain, termasuk lembaga pemerintah.

Artikel ini ditulis oleh

Editor Pandasurya Wijaya

Ini Tebusan Tertinggi di Dunia yang Diminta Black Hat Hacker, Ada yang Mencapai Rp1.145 Triliun

Serangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.

Seluruh Israel Gelap Gulita, Diduga Akibat Ulah Hacker Serang Perusahaan Listrik Negara

Banyak warganet mengunggah video di media sosial, menunjukkan keadaan sekitar mereka yang gelap gulita karena listrik padam.

PDN Diretas Hacker, Bagaimana Nasib DTKS Kemensos?

Mensos Risma memberikan respons terkait kabar DTKS usai PDN diretas hacker.

VIDEO: Instagram Mahfud Kena Hack, Posting Video Tentara Israel

Akun sosial media Instagram milik cawapres nomor urut 03 yang juga Menko Polhukam Mahfud Md mengalami peretasa.N.

Ini 8 Perusahaan yang Pernah Diretas Hacker dan Diminta Uang Tebusan Ratusan Miliar

Atas serangan itu perusahaan membayar sebanyak USD4,4 juta atau Rp71,9 dalam bentuk bitcoin.

VIDEO: Blak-Blakan Sri Mulyani Kominfo Pakai Rp700 Miliar buat PDN Sebelum Dibobol Hacker

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membelanjakan anggaran Rp700 miliar untuk Pusat Data Nasional (PDN) yang disalurkan melalui Kemenkominfo

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin