Oh... Ternyata Begini Proses Perakitan Laptop Asus di Batam - detik

 

Oh... Ternyata Begini Proses Perakitan Laptop Asus di Batam

Batam 

-

Asus mulai memproduksi beberapa laptopnya di Indonesia sejak tahun 2022. detikINET berkesempatan melihat langsung proses produksi laptop Asus dari perakitan sampai pengemasan.

Laptop Asus diproduksi oleh PT Sat Nusapersada yang berlokasi di Batam. Ada dua model laptop Asus yang diproduksi di sini, tapi kali ini hanya satu model yang ditampilkan yaitu Expertbook B1 BG1408CVA.

Proses produksi laptop Asus dimulai dengan perakitan. Pertama, keyboard atau top case diperiksa sebelum dimasukkan komponen seperti motherboard, modul WiFi, antena WiFi, USB board, dan speaker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, operator di assembly line akan mengecek LCD untuk memastikan tidak ada goresan atau retakan sebelum panel dipasangkan ke top case. Selanjutnya dilakukan pemasangan SSD, kipas, heatsink, dan baterai lalu disusul pemasangan back cover.

Setelah proses perakitan selesai, laptop akan melewati proses pengujian atau testing. Mulai dari LCD, keyboard, port charging, USB-C, dan HDMI dicek untuk memastikan semuanya berfungsi semestinya.

Tidak hanya hardware, software dan driver juga melewati proses pengujian yang berlangsung sekitar satu jam. Laptop Asus juga melewati proses uji ketahanan dengan disiksa di laboratorium khusus, mulai dari tes jatuh atau drop test, tes IP untuk memastikan ketahanan air, vibration test, sampai tes temperatur yang mengikuti suhu seperti empat musim.

Proses produksi dan pengujian laptop AsusProses produksi dan pengujian laptop Asus Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Bagian terakhir pengujian adalah tes burn-in di mana laptop diaktifkan dengan pengaturan tertinggi selama lima hari tanpa berhenti.

"Semua dimaksimalkan. Prosesor maksimal, RAM maksimal, suaranya juga nanti maksimal, display-nya juga, rendering-nya itu juga maksimal," kata Manajer Produksi PT Sat Nusapersada Budi Hartono.

Laptop yang sudah dirakit dan diuji akan dikemas bersama aksesoris seperti charger, kabel, dan tas yang jadi bonus penjualan. Tidak berhenti sampai di situ, laptop yang sudah dikemas juga akan dicek secara acak untuk memastikan tidak ada komponen yang tertinggal di dalam kemasan atau kecacatan di perangkat.

"Jadi setiap set yang ada di sini kita ambil 10%, kita akan lakukan pembongkaran kembali. Kita lihat isinya seperti isi-isi di dalamnya itu pas nggak, apakah ada cacat di dalam laptop ini," jelas Budi.

"Jadi kita lakukan sekali lagi sebanyak 10%. Setelah itu kita pastikan oke semua baru kita ready untuk kirim ke paket," pungkasnya.


(vmp/fay)

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)