Terkuak, Prancis Ternyata Pernah Bujuk Pavel Durov Pindahkan Kantor Pusat Telegram ke Paris - inews

 

Terkuak, Prancis Ternyata Pernah Bujuk Pavel Durov Pindahkan Kantor Pusat Telegram ke Paris

PARIS, iNews.id – Presiden Prancis Emmanuel Macron pernah mengundang pendiri TelegramPavel Durov, untuk memindahkan kantor pusat aplikasi perpesanan tersebut dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), ke Paris. Peristiwa itu terjadi pada 2018.

Akan tetapi, Durov menolak tawaran itu. Kabar tersebut diungkapkan The Wall Street Journal (WSJ) dalam laporannya pada Rabu (28/8/2024), dengan mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut.

Dikatakan bahwa Macron mengajukan usulan tersebut dalam sebuah acara makan siang  yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Pada saat itu, Macron juga membahas pemberian kewarganegaraan Prancis kepada Durov.

Durov adalah pengusaha kelahiran Rusia. Selain menjadi warga negara Rusia sejak lahir, dia juga memiliki sejumlah kewarganegaraan lain, di antaranya UEA dan Prancis.

Sabtu (24/8/2024) lalu, Durov ditangkap di Bandara Paris Le Bourget, Prancis. Dia dituduh menggunakan aplikasi Telegram untuk tujuan kriminal, termasuk terorisme, perdagangan narkoba, pencucian uang, dan penipuan. Sejumlah pasal yang didakwakan otoritas Prancis kepadanya dapat membuat miliarder berusia 39 tahun itu terancam dipenjara hingga 20 tahun. 

Sementara Macron berdalih bahwa penangkapan Durov murni keputusan hukum dan bukan keputusan politis.

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)