Aktifkan Spoofing GPS, Putin Yakin AS Tak Bisa Obok-obok Rusia - Sindonews

 

Aktifkan Spoofing GPS, Putin Yakin AS Tak Bisa Obok-obok Rusia

Selasa, 29 Agustus 2023 - 13:14 WIB

Aktifkan Spoofing GPS,...

Putin Yakin AS Tak Bisa Obok-obok Rusia. FOTO/ THE SUN

A A A

MOSCOW 

-

 Rusia 

menggunakan peralatan perang elektronik hampir 10 ribu kali untuk membuat sinyal GPS palsu yang mengirimkan kapal keluar jalur dan menyembunyikan lokasi Presiden Vladimir Putin. Demikian laporan yang dikeluarkan Center for Advanced Defences (C4ADS).

Baca Juga

AS Takut Teknologi FOBS China Dipakai Rusia, Ini Kecanggihannya

Studi lembaga think tank ini menguraikan hampir 10 ribu contoh di mana teknologi spoofing GPS Rusia memanipulasi sistem navigasi berbasis satelit di kapal, di bandara dan di lokasi lain di luar wilayah yang dikontrol negara itu.

Studi lembaga think tank ini menguraikan hampir 10.000 contoh di mana teknologi spoofing GPS Rusia memanipulasi sistem navigasi berbasis satelit di kapal, di bandara dan di lokasi lain di luar wilayah yang dikontrol negara itu.

C4ADS, sebuah organisasi nirlaba yang menganalisis konflik global dan masalah keamanan, juga melaporkan korelasi erat antara gerakan kepala negara Rusia dan peristiwa spoofing GNSS, menunjukkan teknologi yang digunakan untuk menyembunyikan lokasi Putin.

Dijelaskan oleh majalan elektronik Wired, GNSS - atau sistem satelit navigasi global - adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan semua sistem navigasi berbasis satelit, termasuk GPS, GLONASS Rusia, Galileo Eropa dan Beidou China.

Sementara BBC News melaporkan teknologi spoofing Rusia memanipulasi GNSS untuk meyakini bahwa GNSS berada di tempat lain dengan membanjiri area dengan sinyal radio, menenggelamkan data aktual yang dikirim dari luar angkasa.

C4ADS melakukan penyelidikan yang berlangsung selama 12 bulan, berakhir pada November 2018, menggunakan data yang tersedia untuk umum dan teknologi komersial, termasuk informasi untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, untuk mengungkap 9.883 kasus spoofing GNSS Rusia.

Laporan itu mengatakan setidaknya 1.311 kapal komersial di dalam dan sekitar perairan Rusia mengalami spoofing GPS sejak Februari 2016. Tetapi, karena sebagian besar kapal memiliki metode alternatif untuk melacak lokasi, mereka dapat memperbaiki jalurnya.

"C4ADS mendeteksi sedikitnya 7.910 contoh di mana kapal-kapal korban yang berada di luar perairan Rusia menjadi korban aktivitas spoofing GNSS, yang berpotensi menimbulkan risiko keselamatan navigasi laut," tambah laporan itu seperti dikutip dari Fox News,.

Menurut laporan itu teknik spoofing GPS juga digunakan di Suriah dan Crimea, dan, dalam beberapa kasus, digunakan untuk membelokkan drone komersial agar tidak terbang ke wilayah udara sensitif.

Yang paling penting, C4ADS mengungkapkan spoofing GPS Rusia digunakan untuk mengaburkan lokasi Putin ketika ia mengunjungi Jembatan Kerch, juga disebut Jembatan Crimea, pada 15 Mei 2018, dan 15 September 2018. NATO sangat mengkritik pembangunan jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Ukraina ini.

"Rusia meningkatkan keunggulan komparatif dalam penggunaan dan pengembangan kemampuan spoofing GNSS yang ditargetkan untuk mencapai tujuan taktis dan strategis di dalam negeri dan di luar negeri," kata laporan itu, menyebabkan banyak orang mempertanyakan dampak yang mungkin ditimbulkan perang elektronik ini jika digunakan pada dasar yang lebih luas di seluruh dunia..

Lihat Juga: Jerman Tuduh Militer Rusia Melakukan 29.155 Aktivitas Berbahaya di Internet

(wbs)

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Qualcomm Ingin Akuisisi...

1 jam yang lalu

TikTok Hapus Akun Media...

2 jam yang lalu

Dampak Israel Spoofing...

2 jam yang lalu

Ini Alasan Apple Desak...

12 jam yang lalu

Xiaomi Siapkan HP Lipat...

16 jam yang lalu

Sering Dipakai untuk...

20 jam yang lalu

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)