Ini Pendiri BlackBerry, Dulunya Jadi Merek HP Populer di Dunia Tapi Kini Lenyap Tak Bersisa - BeautynewsiA

 

Ini Pendiri BlackBerry, Dulunya Jadi Merek HP Populer di Dunia Tapi Kini Lenyap Tak Bersisa

Rini Apriliani | Beautynesia
Senin, 02 Sep 2024 13:01 WIB
Ini Pendiri BlackBerry, Dulunya Jadi Merek HP Populer di Dunia Tapi Kini Lenyap Tak Bersisa
Inilah pendiri BlackBerry/Foto: Pocket-lint

Ada banyak merek HP yang dulunya meraih kepopuleran di dunia, salah satunya merek BlackBerry yang dulu sempat berjaya di Indonesia. 

BB dulu menjadi salah satu merek HP dengan harga yang tinggi. Meski demikian, tetap menjadi HP incaran banyak orang. 

Sebelum hadirnya berbagai aplikasi chatting saat ini, seperti WhatsApp, Line, hingga Telegram, dulunya BlackBerry Messenger menjadi fitur keunggulan BB yang digunakan untuk bisa berkirim pesan.

Uniknya, dulu BBM ini hanya bisa dilakukan oleh sesama pengguna BlackBerry saja. Sementara itu, pengguna merek HP lain tidak bisa menggunakan BBM. Sehingga kalimat "PIN BBMnya dong" bisa membuat seseorang mendadak insecure, karena tidak memiliki ponsel dengan merek yang sama. 

Beragam keunggulan lain seperti bisa membuat status di aplikasi chatting, bikin tweet di Twitter bertuliskan Twitter For Blackberry, broadcast, hingga emojinya merupakan fitur lain yang berjaya kala itu. 

Namun, kejayaan BB ini perlahan merosot. Bahkan, pada 31 Mei 2019 lalu, BlackBerry Messenger yang hadir dengan sederet fitur menariknya sudah berhenti beroperasi di Indonesia. Dan, pada 4 Januari 2022 lalu, sistem operasi BB resmi disuntik mati.

Padahal era 2010-an, BlackBerry menjadi merek HP populer di Indonesia. Tapi kini sudah lenyap tak bersisa.

Lantas, siapa pendiri di balik merek BlackBerry yang dulu berjaya ini?

Profil Mike Lazaridis, Pendiri BlackBerry
Mike Lazaridis

Mike Lazaridis/Foto: Forbes

Ialah Mike Lazaridis. Pria kelahiran Istanbul, Turki pada 14 Maret 1961. Walau lahir di Turki, Mike juga dikenal sebagai pengusaha Kanada.

Kisahnya bermula pada saat usianya 5 tahun, ia berpindah ke Kanada dan menetap di Windsor, Ontario. Sejak kecil, ia telah dikenal sebagai sosok cerdas penyuka sains.

Mike bersama teman-teman kecilnya dulu suka membaca buku Sains di Perpustakaan Umum Windsor untuk membaca buku hingga membuat roket, radio, dan lainnya yang berlandaskan sains. Kecintaan pada sains ini membuat Mike sampai memenangkan penghargaan karena telah membaca buku di Perpusatkaan Umum Windsor.

Lalu, bersama teman dekat masa kecilnya Doug Fregin, ia mendirikan Research In Motion (RIM), yakni bisnis konsultasi elektronik dan ilmu komputer yang kemudian berfokus pada pengembangan teknologi untuk transmisi data nirkabel, seperti email dan pesan teks.

RIM yang didirikan oleh Mike ini juga turut melahirkan merek BlackBerry, pada tahun 1999. Namun, versi yang lebih dikenalnya pada 2002 silam. 

Faktor Keruntuhan BlackBerry
BlackBerry

Ilustrasi HP BlackBerry/Foto: Pocket-lint

BlacBerry sempat merajai pasar ponsel dunia. Namun, perlahan merosot atas berbagai faktor. 

Pertama adalah karena BB gagal mengantisipasi kedatangan iPhone dan merek HP Android. Saat iPhone lahir dengan keunggulan layar sentuhnya, saat itu Mike Lazaridis mengatakan bahwa keyboard fisik BB lebih hebat dibandingkan layar sentuh. Saat itu, BB juga sempat mengeluarkan BlackBerry Storm yang layar sentuh sebagai pesaing iPhone, namun konsumen tidak menyukainya. 

Kedua, internal perusahaan yang bermasalah. Eksekusi untuk menyaingi iPhone saat itu terlambat yang membuat pihak perusahaan jadi serba salah. Di satu sisi OS layar sentuh yang akan dinamakan BlackBerry 10 belum siap, tapi di sisi lain ponsel BB yang dijual masih memakai BB 7.

Selain itu, perusahaan masih bingung model seperti apa untuk BlackBerry 10. Rencananya akan sepenuhnya layar sentuh, namun penjualan BlackBerry 7 dengan keyboard fisik masih bagus.

Namun, pada 2012 penjualan BB 7 anjlok yang membuat Mike meminta BB 10 dengan keyboard fisik harus tetap dibuat untuk memenuhi permintaan pelanggan royal BB. Saat itu CEO Baru Thorsten Heins meminta BB 10 untuk sepenuhnya layar sentuh, karena disebut akan lebih baik dibanding iPhone dan Android. 

Sebagai jalan tengah, ada dua versi ponsel yang dirilis, yakni Z10 dengan layar sentuh full dan Q10 yang masih menggunakan keyboard khas BB. Sayangnya, meski melakukan promosi jor-joran, ponsel tersebut sudah tidak terlalu diminati.

Itulah yang membuat BB perlahan runtuh dan lenyap, melansir detikInet.

Mike Lazaridis Mundur dari RIM
Mike Lazaridis

Mike Lazaridis/Foto: CNBC

Sejak 22 Januari 2012, Mike Lazaridis tergantikan oleh Thorsten Heins. Lalu, setahun kemudian, ia mengundurkan diri setelah 3 dekade bersama RIM, mengutip The Canadian Encyclopedia

Meski demikian, di bawah naungannya ia telah sukses membawa merek BlackBerry hingga dikenal dunia, termasuk Indonesia. 

Selain RIM, ia juga mendirikan Quantum Valley Investments pada tahun 2013 untuk mendukung kemajuan dalam ilmu informasi kuantum.

Pria berusia 63 tahun ini telah menerima banyak penghargaan dan kehormatan sepanjang kariernya. Mengutip Good Returns, ia mendapat gelar doktor kehormatan bidang teknik dari Universitas Waterloo pada tahun 1999, Rektor Universitas Waterloo dari tahun 2003 hingga 2011, dan tercantum dalam Maclean's Honour Roll sebagai warga Kanada terhormat pada tahun 2000. 

Pada 2014, ia dinobatkan sebagai Anggota Royal Society. Terakhir, Mike Lazaridis sempat masuk dalam daftar orang terkaya di Kanada. 

Itulah pendiri BlackBerry yang dulunya berjaya di dunia. Bagaimana, Beauties dulu salah satu pecinta merek hp yang satu ini?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

Pilihan Redaksi

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)