Berselisih, Arm dan Qualcomm Hentikan Perjanjian Lisensi?
- Posted by
- 2 min
Kalau kamu adalah penyuka teknologi, pastinya kamu tahu siapa itu Qualcomm. Perusahaan di balik chip yang sering kita gunakan pada smartphone, laptop, dan banyak perangkat lain tersebut dikabarkan akan segera kehilangan lisensi untuk menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh mitranya yakni Arm, yang tentunya akan memiliki dampak besar bagi dunia teknologi!
Qualcomm dikabarkan terlibat dalam pertikaian hukum jangka panjang dengan Arm dan saat ini Arm tengah berupaya mengakhiri perjanjian lisensinya dengan Qualcomm. Menurut laporan Bloomberg, Arm sudah memberikan peringatan pembatalan hingga 60 hari kedepan sebelum nantinya Arm menarik izin untuk menggunakan teknologi mereka sepenuhnya.
Sumber dari seluruh perselisihan ini dimulai ketika pembelian Nuvia oleh Qualcomm pada tahun 2021 silam. Nuvia pada saat itu masih memiliki beberapa kesepakatan lisensi dengan Arm dan Arm telah menggugat dengan alasan bahwa Qualcomm perlu menghentikan pengembangan teknologi milik Nuvia, kemudian menghancurkan semua desain yang dibuat sebelum akuisisi dan menegosiasikan persyaratan lisensi baru. Sementara itu, Qualcomm malah menggugat balik Arm dengan menyatakan bahwa perjanjiannya saat ini dengan Arm masih berlaku, dan bisnis dapat terus berjalan seperti biasa.
Ada alasan kenapa Qualcomm tidak mau melunak terkait dengan tuntutan yang disampaikan oleh Arm, hal ini dikarenakan Nuvia merupakan sumber CPU seri Oryon milik Qualcomm. Sebagai tambahan informasi, CPU Oryon menjadi sumber kekuatan dari chip Snapdragon 8 Elite yang baru saja diumumkan Qualcomm beberapa waktu lalu dan tentu saja hal ini adalah bagian terpenting dari bisnis Qualcomm, oleh karena itu hal ini terbukti sangat sulit untuk diselesaikan oleh kedua belah pihak.
*Dari informasi terbaru, WinPoin mendapatkan pernyataan resmi dari kedua perusahaan yang terlibat perselisihan tersebut.
Qualcomm menyatakan bahwa: “Ini merupakan hal yang sama dari ARM – ancaman yang tidak berdasar yang dirancang untuk memperdaya mitra lama, mengganggu CPU kami yang saat ini memiliki kinerja terbaik, dan meningkatkan tarif royalti terlepas dari hak-hak lain yang berada di bawah lisensi arsitektur milik kami. Persidangan yang akan segera dilaksanakan pada bulan Desember, taktik putus asa dari Arm tampaknya merupakan upaya untuk mengganggu proses hukum. Kami yakin bahwa hak-hak Qualcomm berdasarkan perjanjiannya dengan Arm akan ditegaskan pada persidangan dan perilaku anti persaingan Arm sudah tidak dapat ditoleransi lagi oleh Qualcomm.”
Sementara dari kubu Arm menyatakan: “Setelah Qualcomm berulang kali melanggar perjanjian lisensi Arm, Arm tidak punya pilihan selain mengambil tindakan formal yang mengharuskan Qualcomm memperbaiki pelanggarannya atau menghadapi pemutusan perjanjian. Hal ini diperlukan untuk melindungi ekosistem tak tertandingi yang telah dibangun Arm dan mitranya yang sangat berharga selama lebih dari 30 tahun. Arm sepenuhnya siap untuk persidangan pada bulan Desember dan tetap yakin bahwa Pengadilan akan memenangkan Arm.”
Jika pada akhirnya lisensi tersebut ditangguhkan oleh pengadilan, Qualcomm masih akan dapat membuat perjanjian terpisah untuk menggunakan desain chip milik Arm, yang mungkin menjadi salah satu jalan keluar untuk sementara waktu sebelum masalah ini dapat diselesaikan. Namun, tentu saja ini akan sangat merugikan pihak Qualcomm mengingat biaya lisensi baru sangatlah mahal dan Arm sendiri sudah memberi Qualcomm waktu 60 hari untuk mematuhi aturan yang mereka sampaikan, yang berarti masih ada waktu bagi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan sebelum tindakan hukum lebih lanjut diambil.
WinPoin sih berharap jika keduanya dapat menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin, jika tidak kita dapat melihat gangguan yang signifikan di seluruh dunia teknologi.
Gimana nih pendapatmu mengenai hal ini? Sampaikan di kolom komentar yah.
via Bloomberg
Komentar
Posting Komentar