Ditolak di Indonesia, Temu Ekspansi ke Vietnam dan Brunei - Merdeka

 

Ditolak di Indonesia, Temu Ekspansi ke Vietnam dan Brunei

Temu tetap menjadi pasar daring terpopuler kedua di dunia, dengan rata-rata 662,5 juta kunjungan bulanan pada kuartal ketiga.

Platfrom e-commerce asal China, Temu, berekspansi ke Vietnam dan Brunei Darusalam. Langkah ini diambil di tengah larangan pemerintah Indonesia agar Temu tidak dapat masuk ke dalam negeri demi melindungi industry local.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), operasional Temu di Vietnam masih sedikit mengalami kendala dalam pilihan transaksi. Bahasa yang digunakan pada aplikasi tersebut hanya Bahasa Inggris, dan untuk pembayaran hanya melalui kartu kredit dan Google Play, sementara pembayaran digital terkemuka Vietnam seperti Momo masih belum bisa dipakai pada aplikasi tersebut. Sementara di Brunei, Bahasa pada aplikasi Temu tersedia Bahasa Inggris dan Melayu.

Inisiatif ekspansi terbaru Temu mencerminkan upayanya untuk tumbuh di Asia Tenggara – rumah bagi hampir 700 juta orang dan secara kolektif merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia, menurut lembaga pemikir Lowy Institute – bahkan ketika perusahaan tersebut menghadapi larangan di Indonesia, yang merupakan pasar e-commerce terbesar di kawasan tersebut.

Awal bulan ini, Indonesia melarang Temu untuk melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan mencegah produk murah membanjiri negara ini.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan model bisnis Temu menghilangkan pemangku kepentingan lokal seperti pengecer dan pengirim dalam rantai pasokan, yang memungkinkan perusahaan luar negeri mempertahankan harga tetap rendah yang dapat menekan pedagang kecil di negara ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi , mengatakan pada hari Rabu bahwa alasan lain pemblokiran Temu adalah karena aplikasi tersebut bukan merupakan platform e-commerce yang terdaftar di Indonesia.

"Kami telah menutup Temu sebagai respons atas keluhan masyarakat, terutama UMKM," kata Budi. Ia mencontohkan, aplikasi tersebut telah diblokir di App Store milik Apple dan Google Play di Indonesia.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki, mengatakan Temu menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi bisnis lokal daripada TikTok Shop , bisnis e-commerce dari platform media sosial TikTok milik ByteDance .

Indonesia telah melarang belanja daring di platform media sosial pada Oktober tahun lalu, tetapi TikTok berhasil mengatasi pembatasan itu dengan menginvestasikan USD1,5 miliar untuk menjadi pemegang saham pengendali di unit e-commerce GoTo Gojek Tokopedia di Indonesia.

Temu dikabarkan tengah berupaya mengakuisisi perusahaan e-commerce asal Jakarta, Bukalapak . Namun dalam laporan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa, Bukalapak menyatakan minat Temu belum diverifikasi dan belum pernah dikonfirmasi oleh manajemen perusahaan.

Pengawasan Ketat Amerika dan Uni Eropa

Didirikan di Boston, Massachusetts, pada tahun 2022, Temu saat ini tersedia di lebih dari 80 negara dan wilayah.

Pada bulan September, Temu tetap menjadi pasar daring terpopuler kedua di dunia, dengan rata-rata 662,5 juta kunjungan bulanan pada kuartal ketiga, di belakang Amazon.com yang mencapai 2,7 miliar kunjungan, menurut data dari firma analisis web Similarweb.

Temu juga menghadapi pengawasan yang meningkat di Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Bulan lalu, Washington mengumumkan langkah-langkah untuk menutup celah hukum di bawah aturan de minimis yang kontroversial, yang membebaskan pengiriman senilai di bawah US$800 dari bea masuk, pajak, dan pemeriksaan ketat – sebuah peraturan yang menguntungkan platform seperti Temu dan Shein .

Sementara itu, Komisi Eropa sedang mempelajari berbagai tindakan termasuk kemungkinan mengenakan bea masuk pada barang-barang yang nilainya di bawah ambang batas €150 (USD167) di mana pajak impor diterapkan.

Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.

Ini Biang Kerok Pariwisata Indonesia Kalah dari Thailand dan Vietnam

Thailand dan Vietnam menjadi kompetitor berat bagi Indonesia di sektor pariwisata.

Tiongkok Ekspor 2,45 Juta Mobil di Awal Tahun 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

China tingkatkan ekspor mobil ke pasar dunia, Indonesia pun gak mau ketinggalan!

Indonesia Tak Dilirik, China Lebih Suka Impor Durian dari Thailand dan Vietnam

Cita rasa durian asal Thailand tak pernah berubah, dan menjadi daya tarik China terus mengimpor.

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Gara-Gara Ini Ekspor Udang Indonesia Terganggu

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor udang Indonesia ke pasar Amerika Serikat mengalami penurunan tajam.

Mari Dukung Indonesia, Ini Jadwal Lengkap Piala Asia U-20 2025

Jadwal lengkap Piala Asia U-20 2025. Timnas Indonesia U-20 akan ambil bagian pada turnamen bergengsi yang akan digelar di China tersebut.

Lima Negara Populer untuk Operasi Sedot Lemak, Ada Tetangga Indonesia

Saat ini, terdapat sejumlah negara teratas yang menjadi tujuan wisatawan untuk melakukan operasi sedot lemak.

15 Pasar Jalanan Tertua di Dunia, Ada yang Sudah Berdiri Ribuan Tahun Lalu

Banyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)