Jepang Perkuat Pasokan Chip Dalam Negeri, Imbas dari Ini
Jepang Perkuat Pasokan Chip Dalam Negeri, Imbas Persaingan AS-Tiongkok
SELULAR.ID – Jepang tak main-main dalam mengembangkan teknologi di negaranya sendiri. Negeri Sakura itu menggelontorkan anggaran hingga 10 triliun yen, atau sekira $65 miliar untuk memperkuat rantai pasokan chip.
Tindakan itu dilakukan Jepang lantaran imbas persaingan yang sengit antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok dalam memasarkan chip, usai terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengungkapkan, anggaran sebesar itu dikeluarkan dalam tahun fiskal 2030. Pertama, bersama parlemen, akan disusun undang-undang untuk mendukung produksi massal chip generasi baru.
Rancangan tersebut secara khusus menargetkan usaha pengecoran chip Rapidus dan pemasok chip lain untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Pemerintah memperkirakan dampak ekonominya mencapai sekitar 160 triliun yen.
Baca juga: Kingston Technology Rilis Modul CUDIMM untuk Chipset Intel Seri 800
Para senior dalam industri di bidangnya memimpin Rapidus untuk produksi massal chip canggih di pulau utara Hokkaido mulai tahun 2027 dalam kemitraan dengan IBM dan organisasi penelitian Imec yang berbasis di Belgia.
Ishiba mengatakan pemerintah tidak akan menerbitkan obligasi yang menutupi defisit untuk mendanai rencana mendukung industri chip. Ia tidak mengungkapkan rincian tentang bagaimana rencana itu akan dibiayai.
Obligasi yang menutupi defisit adalah jenis obligasi yang diterbitkan untuk menutupi kekurangan pendapatan negara. Tahun lalu, pemerintah Jepang mengatakan akan mengalokasikan sekitar 2 triliun yen untuk mendukung industri chipnya.
Mengutip Indian Express, Pemerintah Jepang akan menyerukan total investasi sektor publik dan swasta sebesar 50 triliun yen dalam chip selama 10 tahun ke depan.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
SELULAR.ID – Jepang tak main-main dalam mengembangkan teknologi di negaranya sendiri. Negeri Sakura itu menggelontorkan anggaran hingga 10 triliun yen, atau sekira $65 miliar untuk memperkuat rantai pasokan chip.
Tindakan itu dilakukan Jepang lantaran imbas persaingan yang sengit antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok dalam memasarkan chip, usai terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengungkapkan, anggaran sebesar itu dikeluarkan dalam tahun fiskal 2030. Pertama, bersama parlemen, akan disusun undang-undang untuk mendukung produksi massal chip generasi baru.
Rancangan tersebut secara khusus menargetkan usaha pengecoran chip Rapidus dan pemasok chip lain untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Pemerintah memperkirakan dampak ekonominya mencapai sekitar 160 triliun yen.
Baca juga: Kingston Technology Rilis Modul CUDIMM untuk Chipset Intel Seri 800
Para senior dalam industri di bidangnya memimpin Rapidus untuk produksi massal chip canggih di pulau utara Hokkaido mulai tahun 2027 dalam kemitraan dengan IBM dan organisasi penelitian Imec yang berbasis di Belgia.
Ishiba mengatakan pemerintah tidak akan menerbitkan obligasi yang menutupi defisit untuk mendanai rencana mendukung industri chip. Ia tidak mengungkapkan rincian tentang bagaimana rencana itu akan dibiayai.
Obligasi yang menutupi defisit adalah jenis obligasi yang diterbitkan untuk menutupi kekurangan pendapatan negara. Tahun lalu, pemerintah Jepang mengatakan akan mengalokasikan sekitar 2 triliun yen untuk mendukung industri chipnya.
Mengutip Indian Express, Pemerintah Jepang akan menyerukan total investasi sektor publik dan swasta sebesar 50 triliun yen dalam chip selama 10 tahun ke depan.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
Komentar
Posting Komentar