Kisah Sukses Bisnis Online, Eks Petugas Kebersihan Catatkan Omzet Ratusan Juta per Bulan - IDX Channel
Kisah Sukses Bisnis Online, Eks Petugas Kebersihan Catatkan Omzet Ratusan Juta per Bulan

Setelah tokonya mulai berkembang, Dede berhasil mencatatkan sekitar 700-800 resi pengiriman setiap hari.

Kisah Sukses Bisnis Online, Eks Petugas Kebersihan Catatkan Omzet Ratusan Juta per Bulan. (Foto: YouTube/Naik Kelas)
IDXChannel—Kisah sukses bisnis online kali ini tentang Dede Iskandar, mantan petugas kebersihan di Kebun Binatang Ragunan yang beralih profesi menjadi pebisnis online, dan sukses mengembangkan toko onlinenya di e-commerce.
Setelah tokonya mulai berkembang, Dede berhasil mencatatkan sekitar 700-800 resi pengiriman setiap hari. Adapun produk yang dijualnya adalah produk pembersih kendaraan bermotor.
Dengan jenis produk yang dijualnya, pengiriman barang 700 paket per hari terbilang cukup stabil. Dalam satu bulan, toko online Dede di e-commerce Shopee bisa mencatatkan penjualan hingga ratusan juta rupiah.
Berdasarkan pantauan IDXChannel, toko resmi kelolaan Dede, Oxide Push Boundaries, mencatatkan katalog barang yang rata-rata sudah terjual ribuan barang. Dengan harga barang rata-rata Rp30.000 hingga Rp50.000 per barang.
Maka tak mengherankan bila tokonya mencatatkan penjualan hingga ratusan juta dalam satu bulan. Sebelum Dede akhirnya memutuskan untuk berbisnis online, Dede yang lulusan SMK ini pernah bekerja di sektor ritel (supermarket).
Terakhir, dia pernah bekerja sebagai petugas kebersihan di Kebun Binatang Ragunan. Perjalanan bisnis online-nya ini pernah diangkat oleh kanal YouTube Naik Kelas.
“Dulu pernah mendalami dropshipper, jadi reseller. Terakhir kerja itu di Ragunan, sekitar tiga tahun. Mulai jam 06.00 sampai sore. Di sana itu titik baliknya, saya punya waktu luang buat introspeksi,” tutur Dede.
Seperti yang diulas di atas, Dede sebelumnya pernah mencoba reseller, dan pernah juga dia terkena tipu karena kurang pengalaman. Sehingga dia merugi Rp20 jutaan. Saat bekerja di Ragunan itulah dia mulai mengevaluasi, apa yang salah dari upayanya terdahulu.
Dede kembali mengumpulkan keberanian. Dia mulai kembali mempelajari marketplace. Dede dan rekannya untuk terjun ke marketplace, Shopee menjadi pilihannya. Rekannya bertugas mencari supplier, dan Dede bertugas dari segi marketingnya.
“Kami bermodalkan Rp300.000 waktu itu, pasang iklan segala macam. Ternyata ada impact-nya. Hampir dua bulan setelah toko jalan, kami resign dari pekerjaan masing-masing,” lanjut Dede.
Keduanya ingin berkomitmen untuk membesarkan toko online. Saat mulai mengembangkan toko ini, Dede dan rekannya juga berkomitmen untuk tidak langsung menikmati laba bersih hasil bisnisnya.
Alih-alih mengambil laba bersih, semua keuntungan yang dihasilkan mereka pakai untuk mengembangkan toko online tersebut. Dede menyadari bahwa bisnis tidak cukup digerakkan dengan semangat saja.
“Butuh pendanaan. Kami lebih memilih untuk menahan diri. Karena kami enggak tahu pendanaan dari luar ini bagaimana, jadi kami putuskan untuk punya modal sendiri,” kata Dede.
Fluktuasi penjualan tentu dia alami, namun Dede berupaya untuk menghadapi tantangan tersebut. Dede juga mempelajari cara memanfaatkan fitur e-commerce untuk menunjang penjualan toko onlinenya.
Dede rela berinvestasi pada fitur-fitur khusus di Shopee untuk mengembangkan tokonya. Hal ini dianggapnya perlu, apalagi bukan cuma Dede yang menjual produk pembersih kendaraan bermotor di e-commerce.
Dede juga rutin melakukan riset, mencari masalah konsumen yang dapat diatasinya dengan produk yang dijualnya. Dengan begitu, dia dan rekannya mengetahui apakah mereka mampu menyediakan produk yang dibutuhkan pelanggannya.
Itulah kisah sukses bisnis online yang dilakoni Dede Iskandar.
(Nadya Kurnia)
Komentar
Posting Komentar